Pelajar SD Mulai Divaksin, Polisi dan Jurnalis Turut Ambil Bagian

SORONG,- Guna mempercepat proses herd immunity bagi orang dewasa tapi juga anak-anak khususnya di Papua Barat, sejak beberapa hari terakhir telah dilakukan vaksinasi bagi pelajar Sekolah Dasar.

Oleh karena itu Polda Papua Barat menggandeng Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) pangda Papua Barat untuk mendorong pencapaian vaksinasi.

Kegiatan vaksinasi kali ini difokuskan pada anak-anak berusia 6-11 tahun yang berada pada sekolah-sekolah dasar salah satunya SD Al Jihad Kota Sorong.

Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut ada beberapa anak yang terlihat senang dengan proses vaksin dan ada juga beberapa anak yang sedikit ketakutan untuk di vaksin.

Namun, berkat bimbingan orang tua dan guru yang mendampingi, mereka akhirnya mau untuk di vaksin oleh tenaha kesehatan dari puskesmas Remu. Usai melakukan vaksinasi para siswa dan orang tua diberikan sembako.

Kepala Bagian Reformasi Birokrasi/Biro Rena Polda Papua Barat, Kompol Andarias Lipan kepada insan pers mengatakan vaksinasi ini sebagai upaya mendukung program pemerintah.

“Kegiatan vaksinasi kali ini sebagai upaya mendukung program pemerintah agar target 70 persen herd immunity di kalangan pelajar dan masyarakat dapat tercapai dan beberapa titik akan menjadi sasaran vaksinasi massal khususnya di sekolah dasar,” ujar Lipan.

Sementara itu, Ketua IJTI Pengda Papua Barat, Chanry Andrew Suripatty mengatakan IJTI akan sepenuhnya mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo dalam capaian target herd immunity khususnya anak-anak.

“Kehadiran IJTI sebagai organisasi pers dan merupakan konstitusi dewan pers memberikan sosialisasi tentang pencegahan informasi dan berita hoax, agar masyarakat tidak takut untuk mengikuti vaksin,” tegasnya.

Ia berharap keterlibatan jurnalis dalam memberikan informasi yang benar seputar vaksinasi dapat menyadarkan masyarakat yang masih enggan melakukan vaksinasi. Apalagi bagi pelajar SD yang kebijakannya masih baru tersebut.

Capaian vaksinasi di kota sorong hingga Minggu (6/2/22) mencapai 63 persen untuk dosis pertama, dosis kedua 45 persen dan dosis ketiga baru mencapai 1,3 persen yang mana terbagi dalam kelompok umur. (Meywa/oke)

Komentar