Hal inilah yang kemudian membuat Kepala Bagian Umum KPP Pratama Sorong, Heru kesulitan untuk memberikan tanggapan terkait Somasi tersebut.
“Surat masuk tertanggal 6 Januari, Saya terima surat ini kan kita mau cari alamatnya sesuai dengan hal ini karena di Jakarta tapi di amplop itu alamatnya kan di Sorong yang kita cari alamat Sorong nggak ketemu jadi kita juga bingung ada dimana. akhirnya kita mau klarifikasi enggak mungkin kita juga mengklarifikasi masalah begitu lewat telepon. Nah hari ini Saya sudah jelaskan persoalannya, Namun kedua Bapak ini tidak jelas maksud dan tujuannya apa. Seharusnya jika sudah mendapatkan klarifikasi kan harus ada jawabannya. Apalagi yang disomasi ini Lembaga Negara,” ujar Heru.
____
____
____
____
Terkait papan proyek yang dipersoalkan LSM Kibar, Heru mengatakan bahwa sejak pertama dibangun, Papan tersebut telah dipasang. Namun karena dicuri orang, maka mereka sudah mengontak ke pelaksana untuk kembali membuat papan tersebut.
Ia berharap agar siapa pun yang membutuhkan informasi, bisa langsung datang untuk melakukan klarifikasi dan konfirmasi tanpa harus melayangkan Somasi.
“Nah kalau begini kan kami perlu kepastian, setelah diberikan klarifikasi begini, saat kami Tanya apakah sudah jelas. Dia masih mengambang jawabannya. Bukannya, apa-apa, sebagai lembaga Negara, kami sebenarnya tidak takut di Somasi seperti ini, kami siapkan pengacara Negara dari Kejaksaan, jika ini terus berlanjut,” sesal Heru.
Komentar