SORONG, – Sejumlah pengusaha toko retail dan distributor mengeluhkan mulai menipisnya ketersediaan minyak goreng di tempat mereka.
Haji Hasan Basri selaku pemilik Bone Indah Grup mengaku bahwa saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan hanya tersedia untuk minyak goreng ukuran 18 Liter dengan merek Kunci Mas. Sedangkan ukuran satu liter dan dua liter hanya tinggal puluhan karton.
Ia mengatakan bahwa sudah melakukan pesanan ke distributor di Surabaya namun karena adanya pembatasan pembelian sehingga belum mencukupi.
Ditambahkan olehnya, selain pembatasan pembelian dari distributor di luar Sorong, kenaikan harga kontainer juga mempengaruhi kenaikan harga minyak goreng kepada konsumen.
“Kami berharap pemerintah ikut campur, bantu kami pengusaha ini agar ada kemudahan ketersediaan minyak goreng,” harapnya.
Terkait ketersediaan bahan pokok makanan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Ia mengatakan cukup mendukung namun minyak goreng yang mulai menipis ini yang dikhawatirkan tidak sampai Idul Fitri.
Hal serupa disampaikan salah satu pengawas Supermarket Saga, Ira mengaku bahwa ketersediaan minyak goreng di tempatnya juga mengalami kekurangan. Hanya terlihat sejumlah merek minyak goreng tidak biasa yang berada di rak jualan dengan harga fantastis.
“Kami sudah ajukan pesanan ke distributor, tapi katanya stok dimereka juga menipis jadi kami jual yang ada saja,” ucap Ira.
Keluhan sejumlah pemilik toko retail ini disampaikan saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sorong yang dipimpin asisten II Setda Kota Sorong didampingi Kapolres Sorong Kota, AKBP Johanes Kindangen, kepala BPOM Sorong, Kepala BPS Sorong, dinas perdagangan, Bulog dan perwakilan TNI di sejumlah toko dan gudang distributor Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (7/4/22). (Oke)
Komentar