Miliki Kekayaan Alam, Pemprov Papua Barat Daya Diharapkan Lindungi Kawasan Konservasi dalam Pembangunan

SORONG, PBD- Papua Barat Daya memiliki kawasan keanekaragaman hayati tinggi berdasarkan hasil analisa oleh Konservasi Indonesia, dengan menggunakan berbagai sumber data dengan 127 tipe ekosistem. Hal ini disampaikan Program Director Korservasi Indonesia, Fitri Hasibuan, saat ditemui, Selasa (23/5/23).

“Melihat dari presentasi ditemukan kalau Papua Barat dan Barat Daya ada 127 tipe ekosistem, ditambah dengan 400 jenis burung lebih dari 40 jenis amfibi dan reptil dan lain sebagainya,” ucap Fitri Hasibuan.

Lanjutnya, semua hasil berdasarkan sains data yang diakui dari Indonesia dan Dunia, daerah ini terbukti kaya akan keanekaragaman hayati tinggi yang masih diluar kawasan konservasi dengan luasan 2.115.287 ha dari total 3.838.115 ha baik dalam maupun luar kawasan konservasi.

“Dengan demikian perlindungannya dikeluarkan agar semua bisa terlindungi, kemudian berkolaborasi bersama untuk melakukan perlindungan itu sendiri melalui pengumpulan data valid lakukan patroli monitoring juga edukasi,” jelasnya.

Fitri menambahkan, selain itu buat kegiatan bermanfaat bagi masyarakat mulai dari keanekaragaman hayati sampai kekayaannya, sebab ini bukan sekedar simbolis tapi juga memberikan manfaat masyarakat.

Sementara ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, sangat optimis untuk bekerja sama demi pembangunan berkelanjutan.

“Sesuai dengan enam tumpuan PBD point 4 terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, untuk itu kita harus menyiapkan data pendukung agar tahu pasti berapa keanekaragaman hayati di Papua Barat Daya,” ungkap Kelly Kambu.

Bebernya, salah satu keanekaragaman hayati yang dilindungi ialah cendrawasih yang sebentar lagi akan punah, cara mencegahnya dengan melarang digunakannya mahkota cendrawasih.

“Sisi lain juga ada Inpres nomor 1 tahun 2023 tentang pengaruh tambahan keanekaragaman hayati, bagi semua kementerian dan lembaga turunannya sampai pada OPD teknis,” terangnya.

“Untuk itu kita harus berhati-hati dalam melakukan pembangunan agar tidak merusak keanekaragaman hayati yang tinggi, sesuai pesan Pj Gubernur juga provinsi ini merupakan kelanjutan dari provinsi konservasi yang sudah digagas oleh Papua Barat,” terangya.

Kata Kelly, sesuai pesan Pj Gubernur, provinsi ini merupakan kelanjutan provinsi konservasi yang sudah digagas oleh Papua Barat, nanti beda hanya ada dalam RTRW untuk sementara masih menggunakan RTRW Papua Barat.

“Papua Barat Daya memiliki banyak mitra pendukung salah satunya Konservasi Indonesia, semua mereka akan kita kumpulkan duduk bersama untuk berkolaborasi,” tandasnya.

Kelly juga sampaikan terima kasihnya mewakili Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, pada Konservasi Indonesia karena telah perkuat identifikasi keanekaragaman hayati, sebab jika mereka sendiri pasti akan memakan waktu selama satu hingga dua tahun.

Kelly berkomitmen, kedepannya semua akan duduk bersama untuk bagaimana menyamakan persepsi, agar tetap menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati baik didarat ataupun laut di Provinsi Papua Barat Daya. (Mewa)

Komentar