SORONG, PBD – SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, menyelenggarakan sosialisasi pengadaan tanah untuk calon sumur pengembangan SLW-C4X dan SLW-E6X di Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Rabu lalu (7/8/24).
Bertempat di mess hall lapangan Salawati, sosialisasi disampaikan kepada marga Moifilit dan marga Wallim sebagai pemilik tanah dan tanam tumbuh yang diakui secara adat.
Turut hadir dalam sosialisasi tim Formalitas dan Komunikasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku (Forkom SKK Migas Pamalu), Dinas Pertanahan Kabupaten Sorong, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sorong, Distrik Salawati Tengah, Polsek Seget, dan Koramil 1802-04/Seget.
Di tempat terpisah, Manager Papua Field, Muslim Nugraha menjelaskan bahwa pengadaan tanah ini diperlukan untuk aktivitas pengeboran sumur pengembangan.
“Kegiatan ini merupakan upaya negara, dalam rangka meningkatkan produksi migas PEP Papua dari wilayah Salawati. Harapannya, peningkatan produksi dapat mendorong pemenuhan kebutuhan energi negeri serta meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas, dan manfaatnya akan kembali kepada masyarakat adat. Kami mohon dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ini,” ujar Muslim.
Muslim juga menjelaskan bahwa bersama-sama dengan BPN Kabupaten Sorong telah melakukan identifikasi status tanah dan dikategorikan sebagai area penggunaan lain (APL). BPN Kabupaten Sorong turut mensosialisasikan tahapan-tahapan yang nantinya akan dilalui dalam proses pengadaan lahan. Pasca sosialisasi, seluruh pemangku kepentingan turut meninjau lokasi calon sumur pengembangan SLW-C4X dan SLW-E6X.
Ketua marga pemilik ulayat, Mesak Moifilit, menyampaikan dukungannya atas rencana pengadaan tanah yang dilakukan SKK Migas-PEP Papua untuk kebutuhan pengeboran sumur pengembangan.
“Kami berkomitmen dan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh SKK Migas-PEP Papua,” urai Mesak.
Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur, Fitri Erika menyampaikan bahwa perusahaan berupaya melakukan percepatan proses pembebasan lahan dan perizinan agar sesuai dengan tata waktu pengeboran yang telah ditargetkan, serta telah menunjukan kinerjanya sebagai strategic partner core business perusahaan guna peningkatan produksi dan realisasi investasi di kawasan timur Indonesia.
“Komitmen perusahaan untuk menjalankan proses realisasi investasi pada aspek sosial serta melakukan stakeholder engagement yang inovatif sehingga mampu mendukung dan mempercepat proses realisasi investasi perusahaan,” ujarnya.
Ditargetkan dibor pada tahun 2025, Regional Indonesia Timur akan melaksanakan pengeboran empat sumur pengembangan, yaitu SLW-C4X, SLW-E6X, serta SLW-F2X dan SLW-F3X yang dikategorikan masuk ke dalam kawasan hutan. Ini merupakan bagian dari campaign pengeboran yang masif di Provinsi Papua Barat Daya. (**/Oke)
Komentar