Mahasiswa Sebut DPRD Baper, Mematikan Demokrasi Serta Rasis

Ia mengatakan bahwa sejarah mengatakan mahasiswa bisa membawa perubahan dan perubahan itu bisa melalui tindakan yang ‘keras’ agar didengar oleh pemerintah. Jangankan melempar gedung DPRD, mahasiswa menurutnya siap korbankan nyawa jika memang itu bisa membawa perubahan bagi bangsa dan negara, karena sejatinya Mahasiswa adalah agen perubahan bukan agen perusak.

Ia juga menyesalkan pernyataan Ketua DPRD Kota Sorong yang dianggap rasis terkait Mahasiswa asli Papua dan mahasiswa bukan asli Papua.

“Pernyataan Ibu DPRD sendiri menyatakan bahwa yang demo bukan mahasiswa Papua Sangat disayangkan sekali. Ibu tidak ada ditempat jadi tidak bisa lihat bahwa Mahasiswa Papua juga turun membersamai. Saya juga sangat menyesalkan tindakan Rasisme tersebut. Kami yang lahir besar di Papua bahkan kuliah juga di Papua tidak dinyatakan sebagai mahasiswa Papua. Itu merupakan sakit hati sendiri bagi kita mahasiswa Papua yang memang besar di sini. Saya harap isu-isu Rasisme jangan dilontarkan oleh pejabat publik sekelas ketua DPRD. Jangan lihat siapa yang datang memberikan aspirasi tapi lihat isi aspirasi itu,” sesal Ismail.

Komentar