SORONG, – Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) cabang Sorong mendatangi kantor DPRD Kota Sorong, Papua Barat, Senin ( 16/08/21).
Kedatangan mereka terkait penolakan pemberlakuan penerepan kegiatan masyarakat ( PPKM ) dan terkait dewan masjid yang mengeluarkan surat edaran tentang pemberlakuan salat Jumat berkelompok, yang dibagi berdasarkan orang-orang yang mempunyai nomor handpone ganjil dan genap.
Zein narwan selaku koordinator lapangan mengatakan PPKM ini secara tidak langsung meresahkan masyarakat kecil yang berjualan dan surat edaran yang di keluarkan oleh Dewan Masjid Indonesia dalam kajian kami LKBHMI itu melanggar syariat Islam sehingga ini menjadi salah satu fokus untuk LKBHMI memberikan tekanan dan peringatan untuk tidak diterapkan di Kota Sorong.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, Muhammad Abizar selaku Jendral Lapangan mengungkapkan bahwa kedatangannya ke kantor DPRD secara baik-baik, tetapi dari pihak DPRD tidak menyambut baik aksinya, aksinya dilakukan guna menyampaikan aspirasi sebagaimana yang menjadi persoalan di tengah masyarakat terkait PPKM yang menyengsarakan rakyat kecil.
“Oleh karena itu kami tegaskan sekali lagi, bahwa jika kami datang baik-baik untuk menyampaikan aspirasi kemudian anggota DPR yang terhormat ini tidak ada, maka kami pastikan dan kami tekankan sekali lagi akan mengadakan aksi besar-besaran terkait persoalan persoalan kebangsaan, persoalan keumatan dan lain sebagainya yang ada di Kota Sorong, dan saya tegaskan sekali lagi bahwa aksi ini baru permulaan untuk itu kami akan menindak lanjuti persoalan-persoalan tersebut” tegasnya.
Selain itu, Direktur LKBHMI kembali menegaskan bahwa terkait dengan tudingan yang disampaikan kepada mereka, terkait aksi yang dilakukan ini berdasarkan instruksi Abdul Muis Amiruddin yang katanya selaku PJ HMI tidak benar, senhingga Ia ingin mengklarifikasi dan menegaskan kepada semua pihak bahwa aksi yang dilakukan oleh LKBHMI itu adalah betul-betul dari hasil kajian dan diskusi mereka.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa aksi ini betul-betul murni atas dasar kajian dan diskusi kami yang kemudian semata-mata karena keresahan dan ketimpangan yang terjadi di Kota Sorong itulah yang kemudian memotivasi kami untuk turun aksi pada hari ini” pungkasnya. (Fitri)
Komentar