Kurun Waktu 4 Bulan, Jumlah Kasus HIV Naik 64 Orang di Kota Sorong

SORONG, PBD – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Sorong Meningkat 64 orang pada periode Januari-April 2023. Sedangkan pada tahun 2022, tercatat 158 kasus HIV ditemukan di Kota Sorong.

Dari 97.465 jiwa yang diperiksa sejak tahun 2004 sampai April 2023, tercatat total ada 3484 jiwa dinyatakan positif HIV. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, tidak hanya Dinas Kesehatan Kota Sorong, tapi juga LSM Yayasan Papua Lestari.

Layanan pengobatan dan pemeriksaan human immunodeficiency virus atau HIV belum optimal. Layanan ini sangat penting dioptimalkan untuk mencapai satu dari tiga target dalam mencapai Indonesia bebas acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS 2030.

Ketiga target Indonesia bebas AIDS 2030 yang harus dicapai ini disebut dengan 3 Zeros. Target ini meliputi tidak ada lagi kasus baru infeksi HIV, tidak ada lagi kasus kematian terkait AIDS, serta tidak ada lagi diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS.

Dalam rangka mendukung penanggulangan HIV di Kota Sorong, Yayasan Papua Lestari (YaPaRi) melaksanakan koordinasi bersama stakeholder SSR YaPaRi untuk membahas capaian program penanggulangan HIV pada pekerja seks perempuan periode Januari – Mei 2023, serta pemaparan situasi HIV oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong, bertempat di La Family Cafe Sorong, Sabtu, 27/05/23.

Hilal Achmad, selaku koordinator SSR menjelaskan bahwa program Yayasan Papua Lestari ( Yapari ) tidak hanya fokus pada intervensi wilayah Kota Sorong, melainkan juga Manokwari serta Fak-fak.

“Program yang sementara berjalan penanggulangan HIV pada pekerja seks perempuan. Dimana upaya pemerintah dalam mengakhiri epidemi HIV mulai dari target 95 persen kelompok berisiko tinggi dites, 95 persen mereka yang positif HIV mau berobat dengan antiretroviral (ARV), hingga 95 persen orang yang mendapat ARV sampai pada kondisi virus di tubuhnya tidak terdeteksi,” terangnya.

Selain HIV, penyakit Infeksi Menular Seksual seperti sifilis atau Raja singa juga dilaporkan meningkat pada periode januari-april 2023 sebanyak 21 kasus sifilis dan 39 Gonere atau kencing nanah. Sedangkan pada periode 2022 terdapat 102 kasus sifilis dan 92 Gonore dari total 1951 sampel yang di tes sifilis.

Hal itu menjadi perhatian dari Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Sorong, Jenny Isir dimana ia menekankan pentingnya memperluas Jangkauan dalam upaya penanggulangan HIV dan penyakit Infeksi Menular Seksual lainnya.

“Perlunya memperluas jangkauan dan lebih aktif lagi dalam melakukan sosialisasi dan penanggulangan, karena Kota Sorong ini sangat rentan, Motel/Losmen, mess khusus itu belum pernah kita masuki”, terang Jenny Isir didalam pemaparan materinya.

Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya edukasi pada semua pihak guna memotong rantai penularan serta diarahkan agar mau dilakukan tes dan pengobatan.

“Edukasi harus inten, jangan sampai ada yang lolos, kita giatkan lagi dan semua yang dijangkau bisa di tes CBS. Jangan sampai ada yang reaktif dalam CBS dan sebagainya. Semua harus bisa arahkan teman-teman kita yang sudah HIV untuk bisa tes VL atau ARV”, harapnya.

Dalam agenda koordinasi tersebut dihadiri oleh Kabid P2P Dinkes Sorong, perwakilan Puskemas se-Kota Sorong, Yayasan Papua Lestari selaku koordinator SSR, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sorong, Sorong Sehati, serta Kelompok Dukungan Sebaya (KDS).

Komentar