SORONG, PBD – Pj Gubernur Papua Barat, Muhammad Musaad bersama Forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan monitoring stok dan harga pangan di sejumlah lokasi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (24/10/24).
Kegiatan monitoring diawali dengan mengunjungi distribusi bahan pangan di gudang Bone kilometer 8, dilanjutkan ke Pasar Remu, gudang beras Bulog dan terakhir di toko retail Saga.
Dalam keterangannya, Pj Gubernur Papua Barat Daya memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat masih banyak hingga menjelang Nataru bulan Desember mendatang.
“Tadi sudah kita lihat bersama bahwa stok beras di gudang Bulog sampai 7 bulan kedepan masih ada. Bahkan dalam waktu dekat akan ditambah 6500 ton beras vietnam dan pakistan, stok beras sangat tersedia, semua masyarakat tidak usah panik. Kalau ada informasi beras langka, harga naik itu tidak benar, beras tersedia dengan harga stabil. Minyak goreng juga tadi demikian, meski terbatas tapi masih memadai,” ujar Musaad.
Sementara di Toko retail saga, Musaad juga memastikan kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging ayam, telur, daging sapi, ikan, buah dan sayur mayur masih tersedia dan mencukupi.
“Stok semua tersedia, harga tidak ada yang naik, stabil harganya. Ini yang Kami harapkan agar tidak ada kapital flight, uang tidak terbang keluar Sorong tapi habis dibelanjakan di Sorong. Ini komitmen kami bersama dengan pengusaha bahwa selain barang impor harus ada juga komoditas lokal dan konsumen banyak yang suka barang lokal karena lebih fresh dan segar,” ujar Musaad.
Ia juga mengingatkan kepada pihak pengusaha untuk tidak bermain dengan komoditas bahan pokok.
“Jangan menimbun, apalagi bermain harga semaunya. Silahkan berbisnis secara wajar, tapi sekali bermain, ada Satgas pangan dan tidak ada ampun, langsung ke jalur hukum,” tegas Musaad.
Terlihat mendampingi Kunjungan kerja itu, KS Armada III, Danrem 181 PVT, Danlantamal XIV, Kapolresta Sorong Kota, Dandim 1804 Sorong, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Kepala OPD Teknis dan Tim Pengendali Inflasi Daerah Papua Barat Daya dan Kota Sorong. (Oke)
Komentar