Kolaborasi KLHK, SKK Migas, Pertamina EP, Bersihkan Pantai Pulau Soop

SORONG, PBD  – SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, bersama-sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan bersih pantai dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni di Pulau Soop, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Sabtu (10/6/23).

Kegiatan bersih pantai didukung Pemprov Papua Barat Daya, Pemkot Sorong, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, Pasukan Marinir 3 Sorong, Yayasan Kasuari, Bank Sampah Sorong, perwakilan mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, dan warga Pulau Soop merupakan bagian agenda KHLK yang disiarkan secara offline dari Balikpapan dan online di seluruh Indonesia di 118 lokasi, diikuti 87 perusahaan.

Jumlah peserta bersih pantai di Pulau Soop sejumlah 200 orang, terdiri dari 160 pria dan 40 wanita. Hingga pukul 10:30 WIT, kegiatan bersih pantai berhasil mengumpulkan 620 kilogram sampah dalam 47 kantong, terdiri dari 410 kilogram sampah anorganik (41 kantong) dan 210 kilogram sampah organik (6 kantong).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan Pemprov Papua Barat Daya Julian Kelly Kambu menekankan perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap sampah mikroplastik. “Ikan di lautan selain mengkonsumsi zooplankton dan fitoplankton, juga mengkonsumsi mikroplastik. Sedangkan ikan tersebut kita konsumsi. Kita perlu bekerja sama untuk melarang orang membuang sampah sembarangan,” tegas Kelly.

Kepala P3E Papua KLHK Edward Sembiring menjelaskan bahwa pembersihan pantai memang penting namun yang paling penting adalah memilah sampah dari sumbernya. “Sepanjang akar masalah tidak dikendalikan, pantai-pantai dan pulau-pulau akan tercemar. Perlu peraturan daerah yang melarang penggunaan kantong plastik untuk belanja. Kantong plastik bisa digantikan dengan noken. Sehingga permintaan akan noken meningkat dan menimbulkan efek berganda,” ujar Edward.

General Manager Zona 14 Pertamina EP Zulfikar Akbar menyampaikan komitmen Pertamina EP untuk melaksanakan inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG) yakni dukungan terhadap lingkungan hidup dan pengembangan komunitas di aspek sosial. Selain itu, penanganan sampah juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, no. 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, no. 14 Ekosistem Lautan, no. 15 Ekosistem Daratan, dan no. 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

“Pertamina EP tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan energi nasional namun berjalan berdampingan dengan upaya-upaya pelestarian lingkungan. Diharapkan penanganan sampah Reduce, Reuse, dan Recycle dapat berjalan berkelanjutan dan masyarakat turut serta di dalam merawat lingkungan,” ujar Zulfikar. (*/oke)

Komentar