KM Vivie Rae II Muat 6 WNA Tujuan Sorong Terombang-ambing di Laut Arafuru

MERAUKE, PAPUA SELATAN – Kapal pesiar KM Vivie Rae II yang memuat sebanyak 6 orang Warga Negara Asing (WNA) terombang-ambing di laut Arafuru sejak 2 Maret 2023, lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, insiden tersebut dampak kapal pesiar berukuran panjang 24 meter dan lebar 7 meter yang digunakan bertolak dari Marshall Island pada tanggal 26 Februari lalu, dengan tujuan ke Sorong mengalami kerusakan mesin akibat baling-baling terlilit tali. 

Kemudian, dalam rilis yang diterima Sorongnews.com, kejadian berada di sebelah selatan pulau Komoran berjarak sekitar 300 kilometer dari dermaga Merauke pada 2 Maret 2023 sekira pukul 17.00 WIT.

Dimana, insiden itu dilaporkan oleh perwakilan Agen KM Vivie Rae II, Adriana yang berdomisili di Bali pada tanggal 2 Maret lalu sekira pukul 18.50 WIT ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke.

Agen kapal menyampaikan, seluruh penumpang dalam keadaan sehat namun meminta bantuan agar kapal tersebut ditarik ke dermaga.

Upaya pertolongan dilakukan dengan berkoordinasi dengan instansi lain yang memiliki kapal dengan kemampuan menarik kapal lain di laut.

Keenam WNA penumpang KM Vivie Rae II antara lain, Jean Pierre van Wyngaard WNA Afrika Selatan (35), Taylor Marie Loehrer WNA USA (31), Shahinaz Al Sibahi Alarnaout WNA United Kingdom (35), J-Dean Shane Van Der Westhuisen WNA Afrika Selatan (31), Matthew Robert Gyorffy WNA Kanada (30 ), Olivia Di Velice WNA Kanada (31).

Akhirnya tim SAR gabungan sepakat mempergunakan KN Merpati milik Kantor Distrik Navigasi Merauke untuk melakukan penarikan kapal sekaligus mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di atas KM Vivie Rae II.

Pada Sabtu (4/3/23) pukul 11.45 WIT, tim SAR gabungan dari Merauke yang beranggotakan 5 personel Basarnas Merauke, 5 personel Lantamal XI Merauke, 2 personel KSOP Merauke dan 20 awak kapal KN. Merpati bertolak menuju ke lokasi kejadian.

“Sebenarnya malam itu setelah kejadian, di laut ada sebuah kapal SPIL yang kami hubungi yang kebetulan akan melintas melewati lokasi kejadian telah bersedia mengevakuasi keenam korban, namun karena dari pihak KM Vivie Rae II ingin juga agar kapalnya di tarik maka kapal SPIL tersebut tidak dapat membantu lebih jauh karna keterbatasan kondisi saat itu,” tutur Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke, Supriyanto Ridwan.

Disambungnya bahwa, pihaknya berupaya mencari kapal yang dapat digunakan untuk menarik kapal di tengah kondisi susahnya jaringan komunikasi.

“Barulah keesokan harinya kami berupaya mencari kapal yang dapat digunakan untuk menarik kapal naas tersebut di tengah kondisi susahnya jaringan komunikasi akibat perbaikan jalur kabel laut oleh PT Telkom,” sambung Kakansar.

Dijelaskannya, KN Merpati yang digunakan tim SAR gabungan menuju ke lokasi kejadian sudah sampai sekitar Pulau Habe kemarin sore, namun terpaksa kembali merapat ke dermaga Navigasi Merauke akibat kondisi laut semakin ekstrim Minggu (5/3/23) sekira pukul 02.00 WIT.

Saat ini KN Merpati masih menunggu cuaca membaik untuk melanjutkan ops SAR.

“Upaya yg dilakukan saat ini adalah melakukan e-broadcast ke kapal-kapal yang melintas disekitar posisi KM Vivie Rae II untuk upaya pertolongan,” terangnya. (Hidayatillah/Jharu)

Komentar