Kios Konservasi Indonesia Lestari Resmi Launching, Dorong Pengembangan UMKM Lokal hingga Genjot Pelestarian Kawasan Konservasi

SORONG, PBD – Kios Konservasi Indonesia Lestari resmi dilaunching bertempat di lantai 2 Engineering Coffee, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (8/2/25).

Launching Kios Konservasi Indonesia Lestari itu ditandai dengan penabuhan tifa bersama hingga secara simbolis dilakukan pemotongan pita.

Koordinator Kios Konservasi Indonesia Lestari, Irfan Alim mengatakan bahwa, Kios Konservasi Indonesia Lestari pertama kali diinisiasi sejak tahun 2024 dengan melibatkan sejumlah perkumpulan yang berfokus pada pengembangan UMKM lokal di kawasan konservasi.

“Kios Konservasi ini sebagai penghubung antara pelaku usaha UMKM kampung, khususnya di tiga wilayah konservasi yakni Tambrauw, Malaumkarta Sorong dan Misool Raja Ampat, untuk memasarkan produk olahan mereka,” kata Koordinator Kios Konservasi Indonesia Lestari, Irfan Alim.

Dengan penuh kehangatan, Irfan menyebutkan, produk UMKM yang dipasarkan di Kios Konservasi Indonesia Lestari ini sangatlah beragam dan menarik.

“Di Kios Konservasi ini kami memiliki beragam produk UMKM yang menarik, mulai dari hasil perikanan seperti amplang, stik ikan dan ikan asin, hingga olahan pertanian seperti keripik sagu, sistik sagu, hingga minyak kelapa,” rincinya.

Tak hanya olahan makanan, diakuinya bahwa selain produk UMKM lokal, tersedia pula produk kriya khas Papua, seperti noken, kain tenun, gelang, dan kerajinan tangan lainnya.

“Sebanyak 60 pelaku UMKM telah bergabung dalam inisiatif ini. Dari jumlah tersebut, 40 UMKM merupakan binaan langsung Kios Konservasi, sementara 20 lainnya adalah produk lokal yang telah melalui proses kurasi,” bebernya.

Dijelaskannya bahwa, dengan kehadiran Kios Konservasi Indonesia Lestari ini dalam rangka memberikan dukungan penuh pada sektor peningkatan perekonomian masyarakat lokal hingga menggenjot kelestarian lingkungan.

“Kami ingin memastikan bahwa produk-produk dari mama-mama di kampung dapat diproduksi secara berkelanjutan dan sampai ke pasar,” jelas Irfan.

Tak hanya membantu pemasaran, Kios Konservasi juga berkomitmen penuh menjadi sarana edukasi agar masyarakat memahami pentingnya menjaga ekosistem tempat mereka tinggal.

“Dengan adanya Kios Konservasi Indonesia Lestari ini masyarakat tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya menjaga alam. Perekonomian dan konservasi harus berjalan beriringan, ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang warisan lingkungan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Sementara itu, Manager Osean Program Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Hilda Lionata menekankan bahwa Kios Konservasi Indonesia Lestari tidak hanya menjadi pusat bisnis masyarakat, namun sebagai pusat kampanye pelestarian alam.

“Produk-produk yang dijual di Kios Konservasi Indonesia Lestari ini melalui proses kurasi yang ketat. Kami memastikan bahwa bahan baku dan proses produksinya ramah lingkungan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat,” ungkap Manager Osean Program Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Hilda Lionata.

Dipaparkannya bahwa, kehadiran Kios Konservasi Indonesia Lestari ini menjadi wadah edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam di kawasan konservasi.

“Ini (Kios Konservasi Indonesia Lestari) menjadi wadah edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam di kawasan konservasi, dengan pendampingan UMKM binaan agar mampu mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan,” paparnya.

Pada kesempatan itu, dirinya turut menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan Kios Konservasi Indonesia Lestari ini sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan.

“Semoga Kios Konservasi terus berkembang, pengurusnya amanah, konsumen bertambah, masyarakat semakin sejahtera, dan lingkungan kita tetap terjaga,” harapnya.

Peresmian Kios Konservasi Indonesia Lestari ini menjadi bukti nyata sinergi antara upaya pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan.

Dengan kehadiran Kios Konservasi Indonesia Lestari ini, masyarakat tidak hanya didorong untuk memanfaatkan potensi lokal secara bijak tetapi juga untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam di Provinsi Papua Barat Daya. (Jharu)

Komentar