SORONG, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sorong bekerjasama dengan Kilang Kasim melakukan pelatihan kebencanaan untuk perwira pertamina dan masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BPBD Sorong, General Manager RU VII Kasim, perwira pertamina secara daring atau online. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 sehingga pelaksaan sosialisasi tersebut dilaksanakan secara daring.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwira Kilang Kasim, dimana penyampaian materi langsung disampaikan oleh kepala BPBD Sorong Ibu Herlin Sasabone.
“Sosialisasi kepada perwira RU VII ini meliputi analisis peta bencana, jenis bencana, dan potensi daerah rawan bencana di sekitar area kerja Kilang Kasim”, ungkap Ketua BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone.
Dalam sosialisasi ini juga, Herlin berharap Kilang Kasim dapat meneruskan informasi tentang tanggap kebencanaan ini kepada masyarakat binaan di Distrik Seget. Karena kiprah dan kedekatan Kilang RU VII Kasim dalam pemberdayaan masyarakat, maka BPBD sangat terbantu atas kontribusi Kilang RUVII Kasim atas upaya sosialisasi kebencanaan yang dilakukan di masyarakat. Sehingga tugas BPBD untuk menyampaikan sosialisasi ini dapat terbantu ke pelosok kampung.
Dodi Yapsenang, selaku Manager Comrel dan CSR kilang RU VII kasim mengatakan bahwa saat ini RU VII sedang mengupayakan bantuan tas kebencanaan untuk program tanggap bencana kepada masyarakat.
“Saya rasa ini waktu yang tepat, mengingat kami sudah diberi sosialisasi oleh BPBD tentang tanggap kebencanaan, jadi saat penyerahan alat (tas kebencanaan) nanti, kami bisa lakukan sosialisasi juga kepada masyarakat,” ujar dodi yapsenang.
Manager HSSE, Dianuri Kusumawardani menjelaskan bahwa dirinya sudah berkordinasi dengan Manager CSR Kilang Kasim untuk berkolaborasi dalam isu tanggap kebencanaan di Kilang Kasim dan Masyarakat sekitar (Distrik Seget).
“Jadi untuk tas kebencanaan, itu sudah disiapkan oleh kami, sehingga nantinya kami akan berupaya untuk menyampaikan pelatihan kita dengan BPBD, terkait kebencanaan ke masyarakat Distrik Seget.
Didalam tas kebencanaan, terdapat logistik, materi tanggap bencana, serta alat yang dapat digunakan saat darurat kebencanaan. Tas tersebut sudah komplit untuk aspek kebencanaan alam, jadi kami tidak hanya memberikan bantuan alat, tetapi terdapat materi didalamnya yang dapat dipelajari masyarakat dalam mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di daerah mereka,” ujar dianuri.
Kedepannya, Kilang Kasim akan menindaklanjuti kegiatan positif ini dalam bentuk perencanaan jalur evakuasi, isu bencana kebakaran, banjir, longsor, dan abrasi di daerah Masyarakat Distrik Seget.
“Fokus Kilang Kasim kedepannya, tidak hanya berfokus terhadap operasi kilang, tetapi juga bencana alam yang berpotensi terjadi di Masyarakat. Hal ini merupakan komitmen Kilang RU VII Kasim dalam isu tanggap bencana di distrik seget,” imbuh Dodi Yapsenang. (Oke)
Komentar