Kemensos Salurkan Bantuan Korban Jiwa dan Korban Terdampak Bencana Alam di Sorong

SORONG, – Kementerian sosial RI dengan cepat dan tanggap langsung turun ke tengah masyarakat terdampak bencana alam longsor dan banjir di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (26/8/22). Terlihat salah satu perwakilan Kemensos RI melakukan pendataan dan verifikasi ahli waris korban meninggal dan korban luka-luka akibat tanah longsor di kantor Wali Kota Sorong.

Usai melakukan verifikasi, melalui Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga menyerahkan bantuan dana tunai kepada ahli waris dan korban luka-luka musibah tersebut. Usai menyerahkan bantuan tunai, George Yarangga juga meninjau bantuan paket bahan makanan dan peralatan kemensos di gudang dinas sosial.

Kepala Dinas Sosial Kota Sorong, Fauzi Fattah menjelaskan bahwa bantuan dari Kemensos berupa uang tunai kepada tiga orang korban meninggal dunia masing-masing Rp15juta, luka berat sebanyak tiga orang masing-masing Rp5juta dan luka ringan sebanyak empat orang masing-masing Rp2juta.

Selain bantuan uang tunai, juga diberikan bantuan paket berupa makanan siap saji sebanyak 2.000 paket, lauk siap saji sebanyak 1.000 paket, sandang dewasa 500 paket, sandang anak 500 paket, matras, tenda darurat dan tenda familly.

Dimana sebagian bantuan Kemensos tersebut sudah disalurkan ke sejumlah posko masyarakat untuk diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun Ia mengimbau kepada warga yang belum tersentuh bantuan dapat menghubungi posko darurat di halaman kantor Wali Kota.

“Jika ada masyarakat yang mau membuka tenda darurat silahkan menghubungi posko bencana di kantor wali kota, kami dinas sosial siap membantu masyarakat,” ucap Fauzi.

Sementara itu Meiliana Saruri isteri dari almarhum Roma Mustafa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial dan pemerintah yang peduli terhadap keluarganya usai ditinggal almarhum suaminya yang meninggal tertimpa longsor pada Selasa (23/8/22).

Selain Meiliana, ada tiga orang anaknya yang turut mengalami musibah dengan identifikasi luka berat.

“Sementara kami tinggal dirumah orag tua, kami berharap rumah tinggal kami bsia dibangun kembali oleh pemerintah,” harap Meiliana. (Oke)

Komentar