MANOKWARI, PAPUA BARAT – Ratusan keluarga korban tabrak lari memblokade ruas Jalan Makalo hingga Pasar Borobudur, Manokwari, Senin (24/11/2025).
Massa juga membakar ban sebagai bentuk protes karena pelaku tabrak lari yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia pada 10 November 2025 belum diamankan hingga saat ini.
Aksi blokade jalan berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 10.30 WIT, memicu kemacetan panjang. Keluarga menilai penyelidikan kasus berjalan lambat, padahal kejadian sudah berlalu dua pekan.
Korban diketahui merupakan anak dari pasangan suami istri yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Biak, Papua.
Kepala Suku Mananirinu, Steven Rumbarar, menyatakan pihak keluarga sangat kecewa karena pelaku belum ditangkap meski wajahnya disebut sudah terekam CCTV.
“Kami sudah menunggu terlalu lama. Dua minggu pelaku belum ditangkap. Aksi yang kami lakukan ini bukan anarkis, tapi bentuk kekecewaan,” ujarnya.
Menurut Steven, keluarga telah bertemu langsung dengan pihak kepolisian dan memberikan waktu kepada Polresta Manokwari untuk segera menentukan tersangka.
Senada, Kepala Suku Belu NTT, Praka Alfian Seran, berharap penyelesaian kasus ini tidak menimbulkan konflik sosial yang lebih luas.
“Kami ingin Manokwari tetap aman dan damai. Kami juga minta keluarga tetap tenang dan serahkan proses kepada kepolisian,” katanya.
Wakapolresta Manokwari, Kompol Agustina Sineri, membenarkan aksi tersebut merupakan buntut dari rasa tidak puas keluarga korban terhadap kinerja aparat.
Agustina menegaskan, Satlantas Polresta Manokwari sudah bekerja maksimal untuk mengidentifikasi pelaku, namun penyidik masih memerlukan pendalaman.
“Bukti-bukti sudah mengarah kepada seseorang. Namun kami harus memastikan terlebih dulu sebelum melakukan penangkapan agar tidak salah prosedur,” jelasnya.
Polisi meminta dukungan masyarakat untuk memberikan informasi keberadaan pelaku. Kepada pelaku, Kepolisian menghimbau agar segera menyerahkan diri.
Kompol Agustina juga menyampaikan duka cita serta permohonan maaf kepada keluarga korban apabila ada sikap petugas yang kurang berkenan.
“Kami mengajak keluarga korban dan masyarakat bekerja sama agar kasus ini segera tuntas. Pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Aksi akhirnya berakhir setelah polisi dan keluarga korban mencapai kesepakatan untuk menunggu hasil penyelidikan tambahan dalam waktu dekat. Namun, keluarga menegaskan akan kembali turun aksi jika pelaku belum juga ditangkap. (Rolly)









Komentar