SORONG, PBD – Keluarga serta kerabat korban pembunuhan salah sasaran membawa jenazah DM (27) menuju Kantor Wali Kota Sorong, Kamis (10/7/25).
Pantauan Sorongnews.com, keluarga serta kerabat korban pembunuhan salah sasaran itu mendatangi kawasan Kantor Wali Kota Sorong sekitar pukul 11.00 WIT.
Keluarga korban membawa jenazah DM (27) menggunakan mobil jenazah. Tak hanya itu, keluarga korban pembunuhan nampak menuntut Pemerintah Kota Sorong untuk menjawab persoalan terkait hilangnya nyawa DM (27) yang diketahui merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Sorong.
Selain membawa jenazah di kawasan Kantor Wali Kota Sorong, keluarga korban nampak membakar ban bekas yang mengeluarkan asap hitam di lokasi tersebut.
Saat tiba di Kantor Wali Kota Sorong, keluarga korban sempat ribut didalam area Kantor Wali Kota Sorong namun berhasil diredam pihak kepolisian serta pegawai di Kantor Wali Kota.
Tak lama kemudian, perwakilan keluarga korban pembunuhan, perwakilan keluarga pelaku pembunuhan, pihak kepolisian serta pihak terkait lainnya akhirnya melakukan mediasi sekaligus pertemuan bersama dipimpin langsung Wali Kota Sorong Septinus Lobat didampingi Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto serta Anggota DPR Kota Sorong Joungky Souisa guna membahas penyelesaian persoalan itu.
Mediasi sekaligus pertemuan tersebut digelar bertempat di Ruang Anggrek lantai 2 Kantor Wali Kota Sorong dan memakan waktu sejam lamanya.
Usai mediasi sekaligus pertemuan, Wali Kota Sorong Septinus Lobat menemui keluarga korban yang berada di halaman Kantor Wali Kota Sorong untuk menjelaskan kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi keluarga korban pembunuhan salah sasaran itu.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengatakan bahwa dirinya memiliki kedekatan secara pribadi yang begitu dekat dengan keluarga korban.
“Saya tau betul bahwa keluarga korban ini keluarga yang baik. Mereka tidak pernah mencari masalah. Namun mereka datang disini mereka
datang bukan dengan amarah, namun datang dengan tangis dan penghargaan terhadap saya
sebagai pimpinan daerah,” kata Wali Kota Sorong Septinus Lobat.
Ia menyebut bahwa proses hukum tetap berjalan. Pelaku NW (20) telah diamankan oleh pihak kepolisian. Namun diakuinya penyelesaian secara adat akan ditempuh sebagai bagian dari tradisi lokal masyarakat setempat.
“Kita sudah duduk bersama, tentu semuanya siap menyelesaikan ini lewat jalur adat,” sebutnya.
Dirinya menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan akibat peredaran miras terhadap generasi muda Papua.
“Miras ini telah merusak masa depan
anak-anak kita. Kita harus mengambil langkah
tegas, pemerintah akan menfasilitasi segala
kebutuhan pemulangan jenazah dan proses
adat yang akan dilakukan,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya keluarga besar yang terlibat untuk
menahan diri dan menjaga ketenangan
hingga prosesi pemakaman selesai dilakukan.
“Kami harap dan himbau untuk semuanya menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang memperkeruh suasana, kita ciptakan situasi yang aman dan nyaman di Kota ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menuturkan bahwa dalam pertemuan antara Wali Kota Sorong Septinus Lobat, pihak kepolisian, anggota DPR, keluarga korban, keluarga pelaku serta pihak terkait lainnya guna membahas jalan keluar dari persoalan ini.
“Dalam pertemuan, keluarga korban minta uang kedukaan dan denda adat ke keluarga pelaku, kedua pihak sudah sepakat terkait hal itu,” ujar Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto.
Diakuinya bahwa, selama pertemuan antar kedua belah pihak, dari pihak pelaku sudah menyanggupi tuntutan itu dan melanjutkan dengan berembuk di internal keluarga mereka.
Ia membeberkan bahwa, persoalan yang terjadi bermula dari persoalan asmara melibatkan saudari perempuan pelaku NW (20). Dalam pengaruh miras, NW (20) terbawa emosi dan ingin membela saudarinya itu.
“Palaku ini ingin menyerang yang menjadi targenya, namun malah pelaku menyerang korban DM (27) yang saat itu sedang tertidur didalam rumah hingga meninggal dunia. Namun untuk kronologinya saya pastikan lagi di Reskrim,” bebernya.
Ditambahkannya bahwa, terkait informasi adanya kerusakan rumah pasca kejadian yang mengakibatkan meninggalnya DM (27), Kapolresta Happy menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dari warga setempat.
“Kami telah mendengar ada informasi rumah yang
dirusak, namun kami masih tunggu laporan resmi, kalau memang ada pihak yang merasa dirugikan, silakan lapor ke kami, agar kami bisa proses kedepan,” tandasnya.
Usai ditemui wali kota sorong, pengunjuk rasa dan mobil jenazah kembali kerumah duka dengan tertib. Situasi keamanan pun kembali kondusif. (Jharu)
Komentar