SORONG, PBD – Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol. Amry Siahaan, mengadakan acara Ramah Tamah dengan para Kepala Suku dan Tokoh masyarakat Asli Papua di Ruang Rapat Sanika Satyawada Polresta Sorong Kota, Kota Sorong Papua Barat Daya, Selasa (9/12/25).
Pertemuan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi serta menguatkan kolaborasi dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan kondusif, khususnya menjelang perayaan Natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru)
Acara yang dimulai pukul 12.13 WIT ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Polresta Sorong Kota, termasuk Kasat Binmas serta dua puluh tiga kepala suku dan tokoh masyarakat asli Papua, diantaranya Buce Ijie (Ketua Forum Lintas Suku Asli Papua Barat Daya), Hengky Korwa (Kepala Suku Biak), Matius Zeth Samagita (Kepala Suku Maya), dan berbagai perwakilan suku lainnya.
Dalam sambutan pembukanya, Kapolresta Amry Siahaan menyampaikan rasa hormatnya atas kehadiran para “orang tua” dari berbagai suku. Ia menekankan pentingnya silaturahmi ini untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kota Sorong.
Buce Ijie dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi Polresta Sorong Kota dengan para kepala suku dalam meredam dampak kasus makar beberapa waktu lalu. Ia menegaskan komitmen para kepala suku untuk terus bekerja sama dengan kepolisian demi menjaga Kamtibmas dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Buce Ijie juga menyampaikan beberapa poin penting diantaranya :
- Peningkatan dan maksimalisasi kinerja Polresta dalam pemeliharaan keamanan menjelang Natal 2025.
- Permintaan penerbitan surat edaran resmi untuk melarang atau membatasi penjualan minuman keras (miras) selama bulan Desember.
- Harapan agar pihak kepolisian mengutamakan pendekatan humanis terhadap massa aksi unjuk rasa pada tanggal 10 Desember, dengan penindakan tegas hanya jika terjadi tindakan anarkis.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Amry Siahaan meminta dukungan para kepala suku untuk membantu menciptakan suasana damai dan kondusif, memastikan ibadah dan perayaan Natal berjalan lancar.
Terkait rencana aksi unjuk rasa Hari HAM Sedunia, Kapolresta menjelaskan bahwa paradigma Polri telah berubah dari fungsi pengamanan menjadi fungsi pelayanan masyarakat. Ia juga meminta para kepala suku untuk menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan pesan Kamtibmas kepada warganya, serta meninggalkan kebiasaan lama seperti pemalangan yang dapat mengganggu fasilitas umum.
Kapolresta juga memaparkan berbagai program proaktif Polresta Sorong Kota dalam memelihara Kamtibmas, antara lain:
- Kegiatan silaturahmi dan tatap muka dengan masyarakat.
- Pembagian sembako.
- Pembangunan Pos Kamling.
- Fasilitasi kegiatan positif bagi pemuda, seperti penyediaan peralatan olahraga dan turnamen Mini Soccer.
Hengky Korwa dari Suku Biak menegaskan komitmen penuh untuk mendukung program kerja Kapolresta Sorong Kota dan berharap kolaborasi harmonis antara kepolisian dan kepala suku dapat terus terjalin. Ia juga menyatakan kesiapan para kepala suku untuk bersinergi menjaga keamanan, termasuk turun langsung ke lapangan jika diperlukan, serta kembali meminta penertiban dan penutupan tempat penjualan miras menjelang Natal.
Menanggapi permintaan penertiban miras, Kapolresta Amry Siahaan menyatakan Polresta Sorong Kota akan menindaklanjuti dengan penertiban dan penutupan tempat penjualan miras tanpa izin resmi. Ia mengungkapkan bahwa Polresta telah berhasil mengamankan pelaku penjualan miras ilegal di sekitar 20 TKP dengan barang bukti hampir 1 ton. Koordinasi dengan Polres Sorong dan Polda Papua Barat Daya juga telah dilakukan untuk memperketat pengawasan masuknya miras dari luar wilayah. Kapolresta menambahkan bahwa penertiban toko miras berizin resmi memerlukan koordinasi terpadu dengan instansi terkait lainnya.
Pertemuan tersebut berlangsung dengan penuh keakraban dan diakhiri dengan harapan untuk sama-sama menjaga Kota Sorong damai, aman dan sejahtera. (**/oke)








Komentar