SORONG, PBD – Anggota DPD RI/MPR RI dapil Papua Barat Daya, Hartono, menegaskan pentingnya penguatan Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Pendopo Ikaswara Kota Sorong, Kamis sore (18/12/25).
Dalam pemaparannya, Hartono menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika merupakan akar utama dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Menurutnya, pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menegakkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, menjaga keutuhan NKRI, serta merawat kebinekaan di tengah derasnya arus globalisasi, digitalisasi, dan kemajuan teknologi yang kian hari berpotensi menggerus nilai-nilai kebangsaan.
“Sebagai anggota DPD RI Komite III, saya memiliki tanggung jawab sosial untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya Empat Pilar Kebangsaan yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman,” ujar Hartono.
Ia menambahkan, pada era digital saat ini seluruh elemen masyarakat dituntut tidak hanya memahami, tetapi juga memaknai dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan. Hartono juga mengaitkan hal tersebut dengan arah pembangunan nasional yang saat ini tertuang dalam visi dan misi Presiden Republik Indonesia.
“Jika dahulu kita mengenal GBHN sebagai arah pembangunan negara, kini arah tersebut dituangkan dalam visi dan misi Presiden melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang diharapkan mampu melahirkan generasi-generasi emas sebagai penerus Indonesia menuju 2045,” katanya.
Sementara itu, pemateri lainnya, Olha Irianti Mulalinda, membawakan materi bertajuk Pemuda Kuat, Pancasila Hebat. Ia mengulas secara lebih mendalam makna sila-sila dalam Pancasila, dimulai dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai landasan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun demikian, ia menekankan bahwa sila-sila lainnya juga harus ditegakkan secara utuh. Menurutnya, kemajuan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh keyakinan terhadap Tuhan, tetapi juga oleh penerapan nilai kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
“Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, berkaitan dengan fitrah manusia untuk berlaku adil, beradab, dan bermoral. Di banyak negara, nilai kemanusiaan diterapkan dengan baik sehingga masyarakatnya lebih disiplin dan sejahtera,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa di Indonesia, meskipun masyarakat meyakini adanya Tuhan, nilai kemanusiaan sering kali tergerus oleh kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan, yang memicu berbagai penyimpangan seperti korupsi dan perilaku menyimpang lainnya.
Oleh karena itu, generasi muda diharapkan memiliki kemampuan literasi yang baik, khususnya dalam menyaring informasi di media sosial agar tidak menelan informasi mentah-mentah di tengah derasnya arus digitalisasi.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi sarana edukasi berkelanjutan bagi komunitas pemuda untuk terus memahami fungsi dan peran Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Acara tersebut diikuti oleh pemuda-pemudi Ikaswara Kota Sorong, diakhiri sesi tanya jawab dan foto bersama. (**)








Komentar