SORONG, PBD – Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Rondonuwu turut hadir dan membuka rangkaian kegiatan sejumlah komunitas yang menggelar peringatan hari disabilitas di taman DEO Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (3/12/24).
Pj Wali Kota Sorong mengatakan bahwa kehadirannya ditengah-tengah disabilitas dan komunitas peduli disabilitas serta komunitas noken, sebagai bukti bahwa negara hadir untuk semua kelangan masyarakat.
“Kehadiran Saya disini langsung sebagai penjabat Wali Kota untuk menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sorong sangat peduli dan menghapus image bahwa Kota Sorong tidak peduli dengan difabel. Justru kehadiran Saya disini, untuk mengajak, aktivis, komunitas disabilitas untuk nanti saya pertemukan dengan pimpinan OPD yang berinteraksi dengan kepentingan disabilitas, contoh dinas sosial, dina koperasi, dinas tenaga kerja,” ujar Bernhard.
Ia mengatakan duduk bersama antara komunitas disabilitas dengan pimpinan OPD agar pemerintah dapat mengetahui apa yang harus dilakukan di tahun 2025 untuk para difabel.
“Torang manusia ciptaan Tuhan tidakĀ ada yang membedakan antara sa dengan ko, ko dengan sa. Semua duduk berdampingan sebagai makhluk ciptaan Tuhan supaya tahu apa yang dimau, apa yang harus didorong pemerintah Kota Sorong, terakomidr oleh kami pemerintah. Saya juga ingin infrastruktur penunjang, di jalan, di halte, di gedung, semua tempat fasilitas umum yang ada di Kota Sorong ramah terhadap disalibitas,” harap Pj Wali Kota.
Ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi kepada disabilitas dan lebih meningkatkan empati dan simpati kepada disabilitas agar mereka dapat hidup berdampingan dengan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Papua Barat Daya, Pariyem memberikan apresiasi atas kehadiran Penjabat Wali Kota Sorong yang mau turun langsung membersamai kegiatan yang dilakukan oleh puluhan komunitas dalam memperingati hari disabilitas dan hari noken 3 dan 4 Desember 2024 di Kota Sorong.
Ia berharap pemerintah Kota Sorong lebih peduli terhadap aksesibilitas disabilitas di tempat-tempat fasilitas umum. Namun dengan komitmen dari Pj Wali Kota Sorong, Ia berharap komitmen tersebut dipegang teguh oleh pimpinan OPD lainnya untuk memasukan disabilitas bukan lagi sebagai objek tapi subjek dalam pembangunan.
“Tantangan kami selain akses yang terbatas, juga mengenai kesempatan kerja dan promosi atas produk-produk UMKM rekan disabilitas,” ucap Pariyem yang merupakan tuna wicara ini.
Selanjutnya, puluhan komunitas ini melakukan aksi longmarch berjalan kaki dari Taman DEO Kota Sorong menuju kantor Gubernur Kota Sorong. Dilanjutkan dengan pameran hasil karya UMKM disabilitas, pentas seni, pameran foto, kuliner di halaman LSM Belantara Papua di Kota Sorong.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil ketua MRP Papua Barat Daya, Susance Saflesa dan ketua Pokja Perempuan MRPBD, Dorce Kambu, aktivis perempuan Elisabeth Nauw dan aktivis perempuan, aktivis noken dan komunitas disabilitas lainnya. (Nasir)
Komentar