SORONG, PBD – Peristiwa kebakaran Pasar Sentral Remu kota Sorong yang terjadi pada 28 September lalu, masih menyisakan duka bagi ribuan pedagang yang menjadi korban.
Dimana, rutinitas para pedagang yang dulu dilakukan untuk menyambung hidup, saat ini berganti dengan rutinitas membersihkan puing-puing sisa kebakaran.
Tergugah dengan kondisi para pedagang di sana, calon gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 1, Abdul Faris Umlati didampingi isteri yanh baru dilantik sebagai anggota DPR RI, Faujia Helga Tampubolon Umlati dan rombongan tim sukses, datang ke lokasi kebakaran, Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (9/10/24).
“Peristiwa kebakaran yang dialami ribuan pedagang di Pasar Remu kota Sorong, pada 28 September lalu, patut dimaknai sebagai ujian dari Yang Maha Kuasa. Sekalipun pahit ujian yang dialami, namun sebagai umat yang beriman, tentu harus meyakini bahwa dari musibah itu, pasti ada hikmahnya,” ungkap calon gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 1, Abdul Faris Umlati.
AFU menyatakan, musibah yang dialami bukanlah akhir dari perjalanan hidup.
“Musibah ini bukan berarti hari akan kiamat. Tidak begitu. Kita harus tetap hidup, menjalani kehidupan kita. Kita harus bangkit, demi keberlangsungan anak-anak kita untuk masa depan. Itu yang paling penting,” pesannya.
Kendati musibah ini telah menjadi duka, AFU sangat berharap agar seluruh pedagang yang terdampak dapat mengambil hikmah, dan peristiwa ini menjadi cerita bagi anak cucu kelak.
Khususnya, Ia sangat berharap, dengan musibah ini, makin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
“Kita harus berikan semangat kepada anak-anak kita dan seluruh orang yang kita cintai,” pesannya.
Ihwal kedatangannya bersama istri ke lokasi kebakaran, Ia meminta agar tidak dipolitisir. Sebab, kehadirannya murni karena dorongan kemanusiaan. Apalagi, pasar Remu merupakan tempat bermainnya semasa kecil.
“Jadi kami datang ke sini bukan karena kami hebat, bukan seperti itu. Tapi kami datang ini murni karena rasa kebersamaan, rasa kemanusiaan, rasa memiliki apa yang bapak ibu rasakan,” tandasnya.
Selain dukungan imateril dalam kunjungannya tersebut, AFU dan istri secara spontan memberikan bantuan materil kepada para pedagang melalui asosiasi yang ditunjuk. Dimana bantuan ini, diperuntukkan untuk membangun kembali lapak sementara para pedagang.
Selain itu, ada pula bantuan paket sembako sebanyak 500 paket yang disalurkan oleh Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN). Namun, dijadwalkan ada tahap berikut, dengan jumlah paket sembako yang sama.
“Bantuan kami saat ini, kiranya bisa meringankan beban bapak ibu, agar lewat bantuan itu kita bisa diberkati, dirahmati Tuhan, Allah SWT,” pungkas AFU.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Pasar Remu, Syarif Nari mewakili segenap pedagang yang menjadi korban, menyampaikan terima kasih.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak, yang sudah memberikan bantuan kepada kami. Kami doakan apa yang dicita-citakan bapak berdua, mendapat ridho Allah SWT,” ucapnya di sela pertemuan.
Di momen tatap muka itu, Ia menyampaikan harapan para pedagang, jika kelak pasangan ARUS terpilih menjadi pemimpin di Papua Barat Daya ini, maka pasar Remu bisa dibangun kembali, dengan kontruksi lebih layak.
“Kebakaran kali ini merupakan yang terbesar dari lima peristiwa kebakaran sebelumnya. Dan kami sudah mencatat jumlah korban dan kami sudah laporkan kepada pemerintah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, jumlah korban kebakaran yang berhasil dicatat, terbagi dalam beberapa kategori yakni pedagang kaki lima sebanyak 1.061, pertokoan sebanyak 1.400-an dan area luar pasar sebanyak 4.800. (oke)
Komentar