Gelar Dialog Kebangsaan, PKS Bagian Dari Papua Dalam Bingkai NKRI

SORONG,- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Sorong menyelenggarakan Dialog Kebangsaan yang bertemakan “Hidup Harmoni, Menjaga Persatuan, dan Menghormati Perbedaan”, kegiatan berlangsung di Vega Hotel, Kota Sorong, Papua Barat, Minggu, (18/7/22).

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini, sebelum melakukan dialog kebangsaan, dirinya telah berkunjung ke pangkalan Armada III.

____ ____ ____ ____

“Selain kunjungan ke Armada III, kami ingin coba merawat kebhinekaan karena itu PKS mengembangkan tagline berkolaborasi dengan seluruh kekuatan dengan cara membangun kolaborasi diantara perbedaan-perbedaan serta kelebihan-kelebihannya antar seluruh anak bangsa,” ucap Jazuli.

Menurutnya Papua memiliki keberagaman suku dan agama yang berbeda-beda namun mereka bisa hidup rukun damai dan harmonis, miniatur inilah yang perlu dikokohkan kemudian bisa menjadi pelajaran dan cermin bagi daerah-daerah lain.

“PKS ingin menjadi bagian dari Papua dalam bingkai NKRI. Papua adalah bagian dari NKRI, Papua adalah surga yang kekayaannya luar biasa dalam marsnya “Tanah Papua” tadi saya dengar sungainya mengalirkan emas bagaimana emas-emas yang dialirkan di sungai itu juga bisa dinikmati oleh masyarakat, harmoni akan terjadi ketika keadilan itu ada,” tegasnya.

Baginya, ketika keadilan itu tidak ada memang maka masyarakat seudah tentu tidak akan hidup sejahtera akan tetapi sebaliknya apabila keadilan secara khusus dalam ekonomi bisa terwujudkan sudah tentu tidak ada lagi masyarakat yang ribut-ribut sana sini.

Ditambahkannya terkait dengan keamanan akan sampaikan kepada TNI, Panglima serta Menteri Pertahanan agar harus serius melakukan penyelesaian terhadap apa yang terjadi di Papua dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat karena salah pendekatan maka akan berakibat fatal.

Dibeberkannya Pendekatan yang tepat itu banyak cara yakni melibatkan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh adat ini merupakan bagian yang sangat penting, Seperti kata Panglima TNI sebelum jadi Panglima sudah memberikan sesumbar-sesumbar akan mengatasi persoalan-persoalan Papua itu lebih humanis.

“Saya kira kita akan tagih janji itu ketika Komisi I rapat bersama melibatkan masukan dari guru-guru besar, tokoh-tokoh agama kalau itu efektif kan tidak perlu juga menambah dan mengurangi yang perlu dirumuskan itu adalah bagaimana cara tepat mengatasi persoalan yang terjadi di Tanah Papua,” tutupnya. (Mewa)

Komentar