KABUPATEN SORONG, PBD – Forum Pencari Kerja (Pencaker) Orang Asli Papua (OAP) menggeruduk Kantor Bupati Sorong, Kabupaten Sorong, Selasa (23/4/24).
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, pedemo itu melaksanakan long march dari Tugu Merah Kabupaten Sorong sekitar pukul 10.15 WIT menuju ke Kantor Bupati Kabupaten Sorong.
Sepanjang jalan, massa saling bergantian berorasi menyampaikan aspirasinya. Selain itu, massa terlihat membawa sejumlah spanduk tuntutan mereka.
Terlihat, spanduk yang dibawa oleh massa satu diantaranya bertuliskan Forum Pencari Kerja Orang Asli Papua Kabupaten Sorong meminta Pemerintah Kabupaten Sorong harus transparansi formasi kebutuhan CPNS untuk kuota OAP.
Sesampainya, para pendemo yang merupakan pencaker itu berdiri tepat didepan pintu Kantor Bupati Kabupaten Sorong, pendemo silih berganti menyampaikan aspirasi mereka di depan perwakilan pejabat Pemerintah Kabupaten Sorong.
“Kami meminta adanya transparansi formasi CPNS bagi OAP dan kami akan memalang kantor bupati ini apabila Pj Bupati Sorong tidak menemui kami para pencaker,” ucap salah satu pendemo dalam orasinya.
Pendemo meminta agar aspirasi yang disampaikan dapat dipertimbangkan dan diambil keputusan secara bijak dan tepat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong.
“Kita tidak bisa lawan kalau kita diam, dan kita ingatkan fakta hari ini adalah Provinsi Papua Barat Daya adalah Provinsi termiskin di Indonesia, ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kami para Pencaker OAP, ” tegasnya.
Para pencaker meminta agar tidak ada diskriminasi dari pihak-pihak tertentu sehingga dinilainya pencaker menjadi korbannya.
“Ini sangat sadis, saya lihat pencaker Kabupaten Sorong sangat tinggi, ini membuktikan bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah daerah, kami merasa didiskriminasi oleh pihak-pihak tertentu sehingga kami menjadi korbannya,” pintanya.
Lebih lanjut, pendemo meminta agar adanya kemerdekaan dari segi perekonomian, sehingga pendemo meminta adanya tanggungjawab pemerintah dalam mengakomodir dan OAP harus diprioritaskan dalam segi pekerjaan.
“Kami tidak meminta merdeka dari Indonesia, kami minta merdeka dari ekonomi di negara sendiri, kami butuh kerja. Pemerintah Daerah ada dimana?, karena masih banyak pencaker yang menderita di tanah sendiri, ini sungguh miris dan menjadi tanggungjawab pemerintah dalam mengakomodir, dan OAP harus diprioritaskan,” terangnya.
Pantauan Sorongnews.com, Pj Bupati Sorong Edison Siagian akhirnya dapat menemui para pendemo sekitar pukul 12.45 WIT. Pj Bupati Sorong baru menemui para pendemo disebabkan terdapat agenda Pemerintahan Daerah Kabupaten Sorong.
Pj Bupati Sorong, Edison Siagian mengatakan bahwa, dirinya baru saja dilantik menjadi Pj Bupati Sorong, sehingga dengan semua aspirasi yang disampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sorong termasuk aspirasi dari para pencaker akan dipertimbangkan pihaknya.
“Saya baru 8 hari kerja jadi Pj Bupati Sorong. Saya cuma 10 bulan disini, habis itu saya pulang, dan saya akan pakai jadi Pj Bupati Sorong sebaik-baiknya untuk kemajuan Kabupaten Sorong,” kata Pj Bupati Sorong, Edison Siagian.
“Tentunya saya sangat mengapresiasi aspirasi dan penyampaian yang disampaikan para pencaker ini, aspirasi ini akan kami terima dan ditindaklanjuti, tetap akan dilaksanakan formasi 80 persen untuk OAP dan 20 persen Non OAP,” sambungnya.
Tak hanya itu, dibeberkannya bahwa, Pemerintah Kabupaten Sorong akan mempelajari dan menelaah penyampaian aspirasi dalam dokumen yang telah diserahkan para pencaker kepada dirinya.
“Kami akan mempelajari penyampaian aspirasi yang telah diberikan kepada kami dan akan kami memutuskan kemudian,” tandasnya.
Dirinya memaparkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Sorong masih sementara menunggu panggilan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dalam hal ini Pj Gubernur Papua Barat Daya dalam rangka membahas secara bersama-sama formasi CPNS tahun 2024.
“Saya menerima aspirasi dan akan menunggu panggilan pak Pj Gubernur untuk membahas formasi CPNS tahun 2024,” paparnya.
Diketahui, sebanyak 82 Personel Polres Sorong diterjunkan dalam pengamanan demonstrasi yang dilakukan para pencaker itu. (Jharu)
Komentar