KEEROM – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Papua mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan dan Anak Kelas III Provinsi Papua yang terletak di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Kunjungan kasih yang dilakukan dalam rangkaian 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dilakukan pada Senin 12 Desember 2022.
Ketua FJPI Provinsi Papua, Cornelia Mudumi menjelaskan kunjungannya ke Lapas Perempuan dan Anak tak hanya sekadar kegiatan formalitas. FJPI percaya para warga binaan di dalam lapas memiliki kemampuan dan kreativitas yang tak kalah degan masyarakat lainnya.
“Kunjungan ini sebagai kunjungan kasih dari teman-teman jurnalis perempuan di Papua yang tetap mendukung para warga binaan untuk terus berkarya dengan talenta yang ada. Perempuan harus saling menguatkan. Kitorang (kita) bisa, mampu dan kuat,” kata Coni yang kesehariannya bertugas sebagai jurnalis di iNews Jayapura.
Termasuk kepada anak-anak yang menjadi anak didik binaan di dalam lapas, tetap harus sekolah dan mengejar cita-citanya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Papua, Endang Lintang menjelaskan Lapas Perempuan dan Anak di Keerom sudah melebihi kapasitas. Saat ini penghuni di lapas perempuan berjumlah 64 orang, sedangkan di lapas anak berjumlah 20 orang. Padahal kapasitas lapas perempuan hanya 28 orang.
“Sedangkan lapas anak hanya berjumlah 20 orang, namun dikhawatirkan akan ada penambahan jumlah warga binaan kiriman dari kabupaten lainnya,” jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat menambah ruang tahanan untuk warga binaan di lapas anak ataupun perempuan.
Sementara untuk kreativitas warga binaan jangan diragukan lagi. Para warga binaan rajin membuat kerajinan tangan berupa noken hingga kuliner, termasuk kerajinan menjahit.
“Hanya saja pemasarannya masih menjadi kendala dan diharapkan peran pemerintah, swasta termasuk jurnalis dapat mendorong hasil kreativitas agar dapat dijual ke luar lapas dan bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Endang berterima kasih dengan kunjungan FJPI yang mengunjungi lapas, karena kepeduliannya yang tinggi terhadap warga binaan. Dalam kesempatan ini, FJPI Papua memberikan bingkisan, ATK hingga benang rajut kepada warga binaan. (*)
Komentar