Episode Kedua Kantor Wali Kota Sorong Dikepung Sampah, Ini Jawaban Wali Kota Septinus Lobat

“Katanya semua karyawan lama akan direkrut, tapi yang bekerja sekarang hanya tiga orang. Kami ingin kejelasan. Kami manusia, kami ingin dihargai. Jangan piring makan kami ditumpahkan,”

SORONG, PBD – Aksi protes petugas kebersihan Kota Sorong kembali bergulir. Ratusan petugas kebersihan menghamburkan sampah di halaman Kantor Wali Kota Sorong, Kamis pagi (17/7/25).

____ ____ ____ ____

Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, aksi ini menjadi lanjutan dari rangkaian protes yang menuntut pembayaran gaji yang tertunda dan kejelasan status kerja mereka pasca pergantian perusahaan pengelola kebersihan.

Massa aksi mulai berdatangan sejak pukul 09.30 WIT menunggu kehadiran Wali Kota Sorong Septinus Lobat beserta jajaran Pemkot Sorong.

Setelah satu jam lamanya, sekitar pukul 10.30, Wali Kota Septinus Lobat bersama Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim dan sejumlah kepala perangkat daerah turun langsung menemui massa aksi mendengarkan aspirasi pendemo

Salah satu petugas kebersihan, Rosa menyampaikan kekecewaannya secara langsung di hadapan Wali Kota Sorong, Septinus Lobat.

“Sejak pergantian perusahaan, kami tetap digunakan jasanya, tapi sekarang justru kami dikesampingkan. Kami datang karena merasa ada yang tidak beres dan ingin mempertanyakannya. Kami ini sudah puluhan tahun kerja, bahkan saat gaji masih Rp5.000. Kami tahu, tiap kontrak habis selalu ada arahan dari pimpinan untuk tetap kerja baik dan berharap kontrak diperpanjang. Tapi tanggal 30 Juni kami diberhentikan, dan sekarang sudah ada perusahaan baru yang bekerja. Atas dasar apa mereka mulai bekerja, kalau kontrak belum keluar?” ujar salah satu petugas kebersihan Rosa.

Ia turut menyinggung pernyataan Direktur Kebersihan Jhon Malibela yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Katanya semua karyawan lama akan direkrut, tapi yang bekerja sekarang hanya tiga orang. Kami ingin kejelasan. Kami manusia, kami ingin dihargai. Jangan piring makan kami ditumpahkan,” terangnya.

Rosa menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan Wakil Wali Kota yang menyebut bahwa kota ini tetap dinilai kotor meski mereka telah bekerja selama 19 tahun.

“Kami kerja tak kenal hujan dan banjir, tak pernah libur. Kami tidak minta pujian, tapi paling tidak, dihargai,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Sorong Septinus Lobat menyampaikan permohonan maaf karena sebelumnya tidak sempat hadir menemui massa.

“Saya minta maaf karena kemarin tidak datang. Saya lelah, dari pagi sampai malam di luar, tapi saya sudah kirim pesan agar perwakilan bisa bertemu saya hari ini. Ternyata Bapak Ibu ingin menyampaikan langsung. Saya hargai itu. Saya sendiri anak orang biasa, orang tua saya bukan pegawai negeri. Tapi Tuhan beri saya kesempatan memimpin. Jadi saya hadir di sini untuk dengar langsung,” kata Wali Kota Sorong Septinus Lobat.

Dirinya menegaskan bahwa pemerintah akan mencarikan solusi, termasuk memanggil perusahaan pengelola kebersihan saat ini untuk berdiskusi.

“Tolong serahkan data lengkap jumlah karyawan yang dirumahkan, jangan ditambah. Nanti kami diskusikan dengan perusahaan yang menangani. Intinya harus diupayakan untuk dipekerjakan kembali. Tidak perlu lagi demo, percayakan kepada saya,” tegasnya.

Ia mengatakan pihaknya akan menghitung kemungkinan mengakomodasi 121 orang ke dalam berbagai seperti pasukan oranye atau pengelolaan sampah lainnya.

“Yang penting, apakah Bapak Ibu bisa kembali bekerja atau tidak. Itu menyangkut keberlanjutan hidup keluarga kalian. Kalau pun tidak semua bisa langsung kembali, setidaknya ada yang bisa mulai duluan,” paparnya.

Wali Kota meminta waktu satu hingga dua minggu untuk membahas lebih lanjut bersama Dinas Lingkungan Hidup dan perusahaan terkait.

Namun demikian, para petugas kebersihan mengaku kecewa dengan tanggapan tersebut. Mereka menolak untuk kembali menunggu dua minggu dan menuntut agar gaji segera dibayarkan.

“Kami sudah dua minggu menunggu, jangan suruh kami menunggu lagi. Kami datang minta kejelasan hari ini, bukan nanti,” teriak salah satu peserta aksi usai mendengar tanggapan Wali Kota.

Petugas kebersihan hingga saat ini tidak mendapatkan kepastian atas penyampaian Wali Kota Sorong. (Jharu)

Komentar