Empat Kabupaten di Papua Barat Masih Rendah Vaksin Covid-19

SORONG, – Capaian vaksinasi Covid-19 di Papua Barat per 15 Desember 2021 terus bertambah perlahan di sejumlah daerah dan telah melebihi 50 persen yaitu Kabupaten Manokwari peringkat pertama capaian vaksinasi Covid-19 dengan mencapai 68,2 persen, disusul Kabupaten Sorong 57,6 persen, Kabupaten Fak-Fak 57,3 persen, Kota Sorong 53,2 persen.

Sedangkan Kabupaten lainnya masih berada di bawah 50 persen dan empat daerah masih rendah dalam capaian vaksinasi yaitu kabupaten Pegunungan Arfak 0,9 persen, Kabupaten Maybrat 6,9 persen, Kabupaten Tambrauw 11,9 persen dan Kabupaten Manokwari Selatan capai 36,2 persen.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Satgas Covid-19 Papua Barat Dominggus Mandacan yang dijumpai belum lama ini membenarkan bahwa vaksinasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat masih jauh dari target baik secara nasional maupun provinsi yaitu 49,3 persen. Dimana awalnya target di akhir November capaian vaksinasi Covid-19 di Papua Barat harus mencapai 50 persen dan akhir November bisa mencapai 70 persen.

“Vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan, baik oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah maupun TNI dan Polri. Diharapkan semakin banyak yang divaksin, maka herd immunity kelompok masyarakat bisa cepat terbentuk,” ujarnya.

Diakuinya, ada 4 kabupaten di Provinsi Papua Barat yang sampai saat ini masih berstatus merah, lantaran capaian vaksinasi Covid-19 masih sangat rendah. Diantaranya Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maybrat dan Teluk Wondama.

“Empat kabupaten itu yang masih merah. Kami terus mengimbau agar vaksinasi terus dilakukan, sehingga empat kabupaten yang masih merah bisa kuning. Kita terus mengajak, memang tidak ada sanksi yang diberikan. Tapi kita punya kepedulian untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dan umat, maka vaksinasi Covid-19 harus gencar dilakukan karena ini menjadi tanggung jawab kita. Terutama kepala daerah, mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyelamatkan warga,” tegasnya.

Pelajar saat pemeriksaan kesehatan sebelum vaksinasi/Oke

Tidak hanya itu, Gubernur Papua Barat juga menyatakan, ASN baik di Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun yang bertugas di Kabupaten/Kota banyak belum divaksin.

“ASN merupakan abdi negara dan abdi masyarakat yang menjadi contoh dan panutan bagi rakyat. Oleh karena itu, sepanjang sehat mari kita ASN wajib vaksin. Kalau kita tidak mau vaksin, bagaimana kita mengajak masyarakat untuk vaksin. Pasti mereka akan menjawab ASN saja tidak vaksin,” ujarnya.

Kata Dominggus, sebagai Gubernur Papua Barat, dirinya memberikan contoh kepada warganya dengan telah divaksin.

“Sekalipun saya sudah lansia, tapi saya sudah vaksin. Hal ini agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat, kalau mau ajak masyarakat vaksin maka kita harus vaksin duluan. Pejabat harus jadi panutan dan contoh teladan. Masyarakat pasti lihat dari pimpinannya, kalau pimpinan sudah vaksin pasti masyarakat juga akan ikut divaksin,” pungkasnya.

Gubernur Papua Barat lantas mengimbau kepada masyarakat agar mau datang ke tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, baik yang dilaksanakan Pemerintah maupun TNI dan Polri.

Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui Sorongnews.com mengaku baru melakukan suntik vaksin setelah mengetahui manfaat vaksin dan menjadi kewajiban belajar tatap muka tahun depan.

“Saya sebelumnya sudah vaksin, setelah vaksin Saya tidak ada gejala atau kendala, maka Saya mengajak kedua anak Saya untuk di vaksin. Anak pertama Saya SMA kelas 2 dan anak kedua Saya kelas 1 SMP. Saya suruh mereka vaksin karena manfaatnya dan menjasi syarat saat belajar tatap muka efektif tahun depan,” ujar Yanti Wambrau saat ditemui usai mengantar anaknya vaksin di taman Sorong City, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (16/12/21).

Ia berharap dengan mendukung pemerintah mencapai target vaksinasi. pembelajaran tatap muka di sekolah bisa kembali normal. Karena menurutnya, pembelajaran daring yang dilakukan sangat tidak efektif terhadap penerimaan informasi dan ilmu dari bangku sekolah. (Oke)

Komentar