Kepala Pengelolaan Hutan Lindung Ina Roselina Sikirit mengatakan bahwa anak muda harus membangun kepekaan untuk dapat melihat berbagai sumber daya alam di sekitar. Jika kerusakan terjadi, anak muda dapat berjejaring dan bergerak bersama untuk membuat aksi penyelamatan lingkungan.
Sementara itu juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Amos Sumbung, secara virtual menyampaikan suara anak muda diperlukan untuk menyelamatkan lingkungan. Ia mencontohkan di Kota Sorong banyak ijin pertambangan dan perkebunan sawit yang membuat luasan hutan berkurang. Diharapkan peserta pelatihan School of Eco Diplomacy Kota Sorong dapat menjadi aktivis muda lingkungan sepeti yang dilakukan oleh Greta Thunberg asal Swedia yang konsisten berdemo dan menyuarakan perubahan iklim hingga ke forum-forum internasional.
“Anak muda dapat menganalisis dan membuat berbagai pertanyaan. Adakah persoalan lingkungan di sekitar Anda? Apa penyelesaiannya? Apakah ada komunitas atau perseorangan? Jika belum kalian harus mengambil peran. Menyusun rencana aksi apa yang bisa dilakukan,” ujar Amos.
Komentar