SORONG, PBD – Upaya membangun kapasitas dan potensi generasi muda Orang Asli Papua (OAP) terus digaungkan. Salah satunya melalui Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang resmi digelar bertempat di Gedung Serba Guna Drei Kinder, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat–Sabtu (8–9/8/25).
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Barat Daya bekerjasama dengan Papua Snine Academia serta sejumlah sponsor lainnya dengan menghadirkan narasumber-narasumber berpengalaman dan kompeten dalam bidang pengembangan diri, soft skill, serta inovasi berbasis kearifan lokal.
Beberapa narasumber yang hadir antara lain yakni Eltje Salomina Doo, Derek Fredik Wamea, Jose Ohei, Daniel Sedik, Melkey Moay, Norce Herlin Mak Momao, dan Yuliance Ulim.
Salah satu narasumber, Eltje Salomina Doo mengungkapkan apresiasinya terhadap pelatihan ini sebagai langkah penting dalam rangka membantu anak-anak muda Papua menggali potensi diri mereka masing-masing.
“Saya berharap ini menjadi kegiatan yang sangat baik untuk anak-anak muda Papua. Saya lihat mereka antusias, dan saya yakin ini akan sangat berguna bagi masa depan mereka,” ujar Eda Doo sapaan akrabnya.
Ia menambahkan bahwa, melalui kegiatan semacam ini dinilainya sangat penting guna menumbuhkan semangat bersaing dan berkembang di kalangan generasi muda Papua Barat Daya.
Sementara itu, Derek Fredik Wamea, dalam sesi pelatihannya menekankan pentingnya membangun Papua dengan pendekatan damai dan peningkatan kualitas pribadi.
“Kita harus bangun Papua dengan cara yang lebih tenang, bukan dengan tindakan ekstrem. Yang harus dibangun adalah skill, karakter, attitude, dan terutama mindset kita,” ucap Derek Wamea.
Ia menyoroti bahwa saat ini banyak peluang terbuka, baik dari pemerintah maupun institusi pelatihan kerja, namun belum semua anak muda Papua mampu memanfaatkannya secara maksimal.
“Saya salah satu anak Papua yang tidak suka disebut ‘putra daerah’. Kita harus dinilai karena kemampuan dan sikap kita, bukan karena asal-usul kita,” tegasnya.
Dilain sisi, Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan Nebayot Klafle menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membuka ruang dan kesempatan bagi anak-anak OAP untuk mengenal dan mengembangkan skill yang dimiliki.
“Selama ini anak-anak Papua sering merasa minder ketika melihat orang dari luar datang dengan skill yang mumpuni. Lewat kegiatan ini, kami ingin membuka pola pikir mereka, bahwa mereka juga bisa bersaing dan menjadi pemimpin di tanah mereka sendiri,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan Nebayot Klafle.
Ia menyebut bahwa kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini dan akan intens dilakukan kedepannya.
“Kami berkomitmen bahwa pelatihan seperti ini akan terus dilanjutkan. Ini baru awal dari gerakan pengembangan SDM Papua kedepan,” tandasnya.
Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa pembangunan SDM merupakan kunci kemajuan Papua. Dengan keterlibatan anak-anak muda asli Papua dalam pelatihan yang membekali mereka dengan soft skill, karakter, serta pola pikir inovatif, harapan akan bangkitnya generasi Papua yang mandiri, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan tanah Papua. (Jharu)
Komentar