SORONG,- Guna meningkatkan peningkatan pengolahan menajemen masjd dan pembinaan remaja masjid sekaligus melaksanakan program kerja tahun 2021, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Sorong melaksanakan pelatihan peningkatan pengolahan menajemen masjd dan pembinaan remaja masjid yang digelar di gedung ACC Kompleks Masjid Agung Al-Akbar Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (11/12/21).
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Sorong, Kisman Rahayaan mengatakan bahwa pelatihan pengolahan menajemen masjid merupakan rangkaian dari seluruh program kerja yang digagas DMI Kota Sorong tahun 2021.
“Kami mendatangkan Ketua Dewan Pembina Masjid Jogokariyan Jogjakarta, K.H. Muhammad Jazir ASP sebagai pemberian edukasi kepada pengurus masjid se-kota Sorong, karena masjid yang Ia pimpin merupakan masjid terbaik menajemennya di seluruh Indonesia dan bahkan tingkat Internasional,” jelas Kisman Rahayaan.
Dilansir dari laman masjidjogokariyan.com Masjid Jogokariyan adalah salah satu masjid bersejarah yang berada di Kampung Jogokariyan atau tepatnya di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta. Masjid ini berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran Selatan Yogyakarta, Masjid Jogokariyan terus berusaha membangun Ummat dan Mensejahterakan Masyarakat. Logo Masjid Jogokariyan terdiri dari tiga bahasa. Arab, Indonesia, dan Jawa. Ini adalah wujud dari semangat kami, untuk menjadi Muslim yang salih seutuhnya tanpa kehilangan akar budaya. Masjid ini kemudian dikenal seantero negeri karena manajemen masjidnya yang modern namun tidak meninggalkan nilai-nilai Islam.
Ditambahkannya, hari ini DMI Kota Sorong melaksanakan pelatihan pengolahan menajemen masjid sekaligus dengan pembinaan terhadap remaja masjid kepada seluruh perwakilan pengurus masjid dan Remaja Masjid se-kota Sorong sehingga dapat diimplementasikan.
“Alhamdulillah, kehadiran pemateri ini sebagai pemberian edukasi dan pemahaman yang mendalam tentang pengolahan manajemen masjid serta dibinanya remaja masjid, sehingga benar-benar masjid untuk umat,” kata Ketua DMI Kota Sorong.
Dijelaskannya, dengan pelatihan ini, DMI Kota Sorong akan berusaha dalam memperbaiki menajemen masjid dengan baik, sehingga masjid berubah tatanan kearah yang lebih baik.
“Dahulu pola pengolahan masjid berjalan apa adanya, bahkan terdapat beberapa masjid yang kepengurusan masjidnya lebih 20 tahun sebagai pengurus masjid”, ungkapnya.
Selanjutnya, Ia membeberkan bahwa sesuai dengan surat keputusan yang telah dikeluarkan oleh Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama yang berisikan terkait pergantian kepengurusan masjid setiap 3 tahun sekali yang menjadi target DMI dalam membenahi sistem kepengurusan masjid terkait perihal tersebut.
Remaja masjid Ia harapkan sebagai motor penggerak dalam upaya memperkuat manajemen masjid dengan bergandengan tangan bersama pengurus masjid.
Dalam pantauan sorongnews.com, kegiatan pelatihan telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat yakni dengan mencuci tangan, mengecek suhu tubuh dipintu masuk, menjaga jarak, memakai masker, serta membatasi peserta yang menghadiri kegiatan tersebut. (Jharu/Oke)
Komentar