SORONG, PBD – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Barat Daya menggelar seminar hasil penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) Provinsi Papua Barat Daya tahun 2024 bertempat disalah satu hotel di Kota Sorong, Jumat (22/11/24).
Seminar hasil itu memberikan ruang penuh kepada seluruh pihak yang hadir dalam menyampaikan saran, gagasan dan pokok pikiran mengenai kebudayaan di Provinsi Papua Barat Daya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PBD, Adolof Kambuaya mengatakan bahwa, seminar hasil penyusunan PPKD ini sangatlah penting bagi kemajuan sektor kebudayaan di daerah.
Lebih lanjut, dirinya mendorong dan mengajak seluruh para pemangku kebudayaan agar berkontribusi menyalurkan pendapat serta saran yang berkaitan dengan kebudayaan di Provinsi Papua Barat Daya, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota.
“Saya mengajak para pemangku kebudayaan membagi pendapat serta saran mengenai budaya di Papua Barat Daya mulai dari Kabupaten hingga Kota,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PBD Adolof Kambuaya.
Diterangkannya bahwa, dengan berkontribusi menyalurkan pendapat serta saran dalam penyusunan PPKD, kedepannya semua pihak dapat bersama-sama mengembangkan Tanah Papua ini agar lebih dikenal banyak orang salah satunya dalam sektor kebudayaan.
“Mari bersama-sama membagikan gagasan pikiran kita agar dapat digunakan dalam mengembangkan Tanah Papua ini sehingga lebih banyak dikenal orang melalui kebudayaan ini,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PBD, Marthen Iek menambahkan bahwa, seminar ini merupakan tindak lanjut dari hasil pendataan pokok kebudayaan masing-masing Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat Daya.
“Dengan adanya data-data pokok kebudayaan, akhirnya seminar hasil ini dilakukan. Seminar ini sebagai ruang diskusi untuk memberikan masukan agar dapat menjadi dokumen baku serta ditindak lanjuti kedepannya,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PBD, Marthen Iek.
Dirinya menyebutkan bahwa, dalam seminar hasil ini para peserta turut memberikan saran dan masukan mengenai bahasa daerah, tarian serta ukiran khas Papua yang dinilai perlahan-lahan mulai luntur.
“Dengan adanya seminar ini, membuka mata pemerintah untuk melihat budaya Papua saat ini sudah mulai luntur, padahal kebudayaan asli Papua ini sangat penting. Kami berharap agar Pemerintah Daerah dan semua pihak lebih memerhatikan kebudayaan di Papua ini agar tidak punah,” harapnya. (Jharu)
Komentar