Dinkes PBD Salurkan Dana Bantuan Rumah Gizi Program Jambu Hidup

SORONG, PBD – Mendukung program pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yaitu Jaminan Ibu di 1000 hari kehidupan (Jambu Hidup), Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) menyalurkan bantuan triwulan untuk pemenuhan dapur umum pada rumah gizi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (1/12/23).

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Provinsi Papua Barat Daya, Dr. Naomi Netty Sagrim melalui Kepala bidang Kesehatan Masyarakat, Corlina M.Haumahu, S.SIT, M.Kes mengatakan bahwa program bantuan tunai penunjang rumah gizi ini diberikan kepada dinas kesehatan di 5 kabupaten dan 1 kota. Sasaran bantuan tersebut untuk mendukung pemberian bantuan makanan bergizi bagi Ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, tidak melihat apakah kondisinya kurang gizi atau tidak, semuanya memperoleh makanan tambahan, terutama asli Papua.

“Dana bantuan yang diberikan ke kabupaten Kota ini dipergunakan untuk operasional rumah gizi seperti jasa orang memasak, membeli bahan, transportasi, sewa rumah gizi, dan lain sebagainya. Adapun makanan yang dimasak adalah pangan lokal dan bergizi, dengan target 100 – 150 orang,” ujar Corlina.

Ia menambahkan bahwa untuk mengevaluasi bantuan Jambu Hidup ini, pemerintah Provinsi akan melakukan intervensi selama 4 kali dalam setahun atau setiap triwulan untuk mengetahui apakah bantuan tersebut tepat sasaran atau tidak.

“Bantuan ini diberikan triwulan dan akan kami evaluasi setiap 3 bulan,” imbuh Corlina.

Adapun bantuan yang diserahkan Dinkes P2KB Papua Barat Daya kepada kepala dinas kesehatan Kota Sorong sebesar Rp.240.863.094. Bantuan uang tunai tersebut diterima langsung Kadinkes Kota Sorong, Hermanus Kalasuat dan disaksikan Pj Ketua PKK Kota Sorong, Elisabeth Windesi.

“Mewakili pemerintah Kota Sorong, Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian Provinsi Papua Barat Daya atas dukungannya dalam pemberian bantuan gizi kepada kami Dinkes Kota Sorong. Bantuan ini akan dipergunakan sebaik-baiknya berkolaborasi dengan PKK agar Ibu hamil, menyusui, Bayi dan Balita di Kota Sorong terhindar dari stunting dan kemiskinan ekstrim,” ujar Hermanus. (oke)

Komentar