Desa Energi Berdikari Pertamina Hadirkan Kemandirian Energi di Kampung Adat Malasigi Papua

SORONG, PBD – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen dalam implementasi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya dalam aspek Community Involvement & Development (CID) untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs).

Komitmen tersebut dijalankan PHE melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) Papua Community Mata Hati Malasigi yang telah diaktivasi pada Senin 20 Januari 2025 lalu.

DEB Papua Community Mata Hati Malasigi dijalankan Pertamina EP Papua Field, sebagai bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan salah satu program Desa Berdikari Pertamina yang bertujuan mendorong peningkatan perekonomian dan mendukung ketersediaan akses energi baru terbarukan (EBT) yang dapat diandalkan dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

DEB Papua Community Mata Hati Malasigi berlokasi di Desa Wisata Malasigi yang merupakan program binaan PEP Papua Field di Distrik Klayili, Papua Barat. Kegiatan program meliputi pengembangan ekowisata dengan memanfaatkan sumber daya hutan secara berkelanjutan dan menggunakan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel Surya 8,72 kilowatt peak (kWp).

Manager CSR Pertamina Hulu Energi Elvina Winda Sagala menuturkan, program DEB Papua Community Mata Hati Malasigi merupakan salah satu program CID Subholding Upstream Pertamina yang berupaya menghadirkan kemandirian energi masyarakat secara berkelanjutan. Selain mendukung ketersediaan energi bersih, program DEB juga berperan penting dalam mendukung reduksi emisi karbon sejalan dengan target pemerintah mencapai NZE pada tahun 2060. Program ini juga mendukung capaian SDGs tujuan 7, 8 dan 13

“DEB yang dikembangkan di Desa Wisata Malasigi menggunakan energi bersih yang bersumber dari tenaga surya yang ada di sekitar dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ujar Elvina.

Program DEB Papua Community Mata Hati Malasigi memberikan dampak positif terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Program ini melindungi Hutan Masyarakat Adat Malasigi seluas 1.750 hektare (Ha) dan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3.600 liter per tahun dengan adanya PLTS, yang juga berpotensi menurunkan emisi hingga 9,022 Ton CO2eq/tahun.

Dampak ekonomi yang dihasilkan antara lain berupa penghematan hingga Rp36 juta/tahun dari pengurangan penggunaan BBM. Selain itu, adanya peningkatan pendapatan Lembaga Pengelolaan Hutan Kampung (LPHK) Belempe dari Rp1 juta/bulan menjadi Rp4 juta/bulan.

Sementara itu, dampak sosial yang dihasilkan yakni meningkatkan produktivitas anggota LPHK Belempe, pemberdayaan kelompok rentan sebanyak 15 keluarga, mendorong kreativitas masyarakat dalam mengelola hutan secara berkelanjutan, terbentuknya 3 unit usaha baru, perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan mengurangi angka pengangguran sebanyak 10 jiwa.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Barat Daya Yusdi Lamatenggo, S.Pi., M.Si. menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sedang mengembangkan wisata rendah karbon melalui penerapan energi terbarukan, contohnya PLTS di Kampung Adat Malasigi.

“Apa yang dicapai Kampung Adat Malasigi dalam 2 tahun ini luar biasa, namun jangan cepat berpuas diri karena ini baru permulaan,” ungkap Yusdi.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance. (*/Oke)

Komentar