Danrem 181 : Kalau Ada Masyarakat Gerah Dengan Keberadaan TNI Perlu Dipertanyakan

SORONG, PBD – Menanggapi pernyataan dan pemberitaan dari Paul Finsen Mayor yang mengatasnamakan Ketua Tim Pemantau Kemanusiaan Maybrat (TPK Maybrat) dan mengklaim didukung FKUB dan gereja, terkait permintaannya kepada Pangdam untuk segera menarik ratusan personil TNI di Maybrat, Danrem 181 PVT, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan mempertanyakan alasan penolakan tersebut.

Ditemui disela-sela Bazar murah di Kodim 1802 Sorong, Papua Barat Daya, Danrem mengatakan kehadiran TNI malah disyukuri oleh warga. Dimana dengan kehadiran TNI di Maybrat, akses jalan, jembatan yang kerap dilewati warga dapat kembali dilewati usai diperbaiki anggota TNI.

Tidak hanya itu, keberadaan TNI di Maybrat juga menjaga keamanan warga kampung bahkan tak segan menjadi guru pengganti disejumlah sekolah yang hanya diisi dua orang guru.

“Keberadaan TNI di tengah-tengah masyarakat adalah mewakili negara. Kita membantu masyarakat, memberikan rasa aman dan nyaman ke masyarakat, bukan membuat onar disana.Kalau membantu masyarakat saja sudah dihalangi, membuat gerah, perlu dipertanyakan keberadaan orang itu,” tandas Danrem.

Ia pun meminta kepada masyarakat atau yang mengatasnamakan masyarakat untuk duduk bersama dengan pihak TNI, bukannya membuat keresahan atau kabar bahwa keberadaan TNI di Maybrat membuat keonaran yang berbalik arah dengan tujuan TNI di Maybrat sebagai pembawa kesejukan, keamanan dan ketentraman.

“Pemerintah daerah sangat mendukung, masyarakat adat juga mendukung dengan kehadiran TNI di Maybrat. Jadi marilah bersama kita mendukung upaya keamanan di Maybrat. Kalau daerahnya aman, pembangunan, kesejahteraan masyarakat juga dapat terjamin,” harap Danrem. (Oke)

Komentar