SORONG, – Sejumlah warga melakukan aksi bakar ban bekas dan melakukan blokade di depan SD Inpres 74 Jalan Jendral Sudirman Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu malam (5/2/22).
Menurut sejumlah warga yang melakukan aksi pemalangan jalan, mereka kecewa dan menuntut kematian salah satu kelurganya yang pada hari Kamis (3/2/22) ditemukan meninggal sekitar pukul 06.00 WIT diatas atap rumah warga di kompleks Marcopolo Kota Sorong.
Aksi pembakaran ban yang semula tertib perlahan mulai anarkis, sejumlah warga membawa senjata tajam melakukan aksi pengrusakan ke rumah warga yang dimaksud dan dihadang aparat kepolisian. Namun aksi massa yang didominasi anak-anak dan remaja itu dapat dibubarkan oleh kepolisian dibantu satuan Brimob dengan beberapa kali menembakan gas air mata.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan kepada sejumlah awak media membenarkan bahwa aksi massa tersebut buntut kematian salah satu kerabat mereka yang ditemukan meninggal dunia diatas atap rumah salah satu tokoh adat.
“Kami sejak kejadian itu pada tanggal 3, sudah melakukan upaya mendatangi rumah keluarga yang meninggal. Kami lakukan pendekatan dan telah melakukan penyelidikan penyebab kematiannya. Keluarga juga sudah menerima dan telah dimakamkan. Namun tadi sekitar pukul 19.30 WIT justru banyak anak-anak yang melakukan aksi bakar ban. Tapi kami sudah dapat mengantisipasinya dan saat ini semua telah berjalan aman dan kondusif,” ujar Kapolres.
Sekitar jam 22.00 WIT kondisi keamanan di sekitar Jalan Jendral Sudirman khusunya di areal depan Swissbell Hotel, Ringgo, Perumahan Korem, kembali normal. Hingga hari Minggu (6/2/22) kondisi juga terlihat kondusif. (Oke)
Komentar