KABUPATEN SORONG, PBD – PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim terus mendukung pemberdayaan masyarakat, hal ini mengemuka dalam Pelatihan pembuatan pupuk organik serta Sosialisasi Manajemen Perkandangan dan Pemberian Vitamin pada ternak babi yang dilaksanakan di kampung Malabam, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Senin (24/11/25)
Perlu diketahui bahwa masyarakat Distrik Seget selama ini sangat bergantung pada hasil buruan sebagai sumber utama pemenuhan kebutuhan pangan. Ketergantungan ini membuat pasokan pangan rumah tangga tidak stabil, karena hasil buruan bersifat tidak pasti, terbatas oleh musim, serta tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok secara berkelanjutan. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat rentan terhadap kekurangan pangan dan belum memiliki alternatif produksi pangan yang mandiri.
Area Manager Communication, Relation, CSR & Compliance RU VII Kasim, Ferdy Saputra mengatakan melihat tantangan tersebut, perusahaan menginisiasi Program Seget Nenema Fa Soro sebagai upaya mendorong kemandirian pangan melalui pengembangan pertanian dan peternakan lokal, program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas masyarakat, menyediakan sarana produksi, serta menghadirkan pendampingan berkelanjutan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa bergantung pada hasil buruan maupun pasokan dari luar daerah.
Ferdy mengaku menyayangkan banyaknya potensi Kampung Malabam yang tidak dapat dimaksimalkan, maka dari itu Kilang Kasim berinisiatif dalam mengupayakan inovasi sosial dengan mengadakan Pelatihan yang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sorong dan Komunitas Peduli Papua (KOMPIPA)
“Kilang Kasim menyadari keterbatasan dalam disiplin ilmu untuk memberikan sosialisasi tentang peternakan dan pertanian, dengan itu kami mengajak kolaborasi dengan pakar dan tenaga ahli dalam bidangnya untuk memberikan pengetahuan yang tepat bagi warga Malabam agar dapat mengolah hasil tani dan hasil ternak sehingga kelompok-kelompok binaan dapat bersinergi dan dapat saling memanfaatkan sisa limbah untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan” ucapnya.
Agustina Mote, penyuluh Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sorong bersemangat dalam memberikan pengetahuan dan menyampaikan harapan yang tinggi kepada kelompok binaan.
“Dengan dorongan yang telah diberikan oleh Kilang Kasim dan pelatihan yang telah dilaksanakan berharap seluruh warga dapat memaksimalkan apa yang telah diberikan dan mengimplementasikannya sehingga menimbulkan signifikansi dari hasil olahan peternakan dan tentu juga pertanian, dan sesegera mungkin dapat mengirimkan hasilnya untuk dijual di Sorong” imbuhnya.
Gideon Mugu, Ketua Kelompok Tani Malabam mengaku terpacu untuk dapat menghasilkan hasil tani yang baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan Distrik Seget bahkan Kabupaten Sorong.
“ Terima Kasih Kilang Kasim yang selalu sedia memberikan kebutuhan kami untuk terus maju dengan menghadirkan para ahli untuk membantu kami bertumbuh, dengan ini kami juga berkomitmen untuk dapat berkembang dan menjadi mandiri untuk bersaing di perputaran ekonomi di Kabupaten Sorong” ungkapnya.
Diketahui, RU VII Kasim menjadi bagian dari PT KPI sebagai anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip Environment, Social and Governance (ESG).
RU VII Kasim akan terus menjalankan bisnis secara profesional untuk mewujudkan visi KPI yaitu menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik. (**/oke)









Komentar