Berikut Fakta Dibalik Pergantian Mitra Ground Handling Lion Air di Sorong

SORONG, PBD – Lion Air resmi menunjuk PT Tri Perkasa Dirgantara (TriPD) sebagai mitra baru penyedia layanan ground handling di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, terhitung mulai 1 September 2025. Keputusan ini sekaligus mengakhiri kerja sama Lion Air dengan PT Lintas Megantara yang sudah berlangsung sejak 2012.

Area Manager Maluku dan Papua Lion Air, Agung Setiawan Wibowo, saat dikonfirmasi, Rabu (24/9/25) menegaskan bahwa pergantian mitra ini bukanlah pemutusan kontrak sepihak, melainkan murni berakhirnya masa kontrak.

“Kontrak dengan PT Lintas Megantara berakhir 31 Agustus 2025. Sesuai evaluasi di level manajemen, kami menunjuk PT Tri Perkasa Dirgantara untuk periode selanjutnya. Jadi, ini bukan pemutusan sepihak,” jelas Agung.

Menurutnya, keputusan tersebut diambil melalui mekanisme internal dan evaluasi rutin yang dilakukan Lion Air Group. Kerja sama dengan Lintas Megantara yang berjalan selama 13 tahun sifatnya perpanjangan setiap dua tahun sekali, sehingga wajar dilakukan penyegaran.

“Harapannya dengan mitra baru, pelayanan ground handling Lion Air di Sorong bisa semakin baik, mulai dari check-in, penanganan bagasi, hingga pelayanan di darat secara keseluruhan,” tambahnya.

TriPD Libatkan Tenaga Lokal Papua

General Manager PT Tri Perkasa Dirgantara, Ricky Mokodongan, menyampaikan bahwa pihaknya menurunkan sekitar 40 tenaga kerja, lebih dari 50 persen di antaranya merupakan orang asli Papua (OAP).

“Sejak berdiri tahun 2019, TriPD selalu mengutamakan perekrutan tenaga lokal di setiap stasiun. Kami sudah beroperasi di Timika, Nabire, Fakfak, Kaimana, dan kini Sorong. Semua petugas kami bersertifikat dan kompeten di bidangnya,” ujar Ricky.

TriPD, lanjutnya, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik mulai dari penanganan penumpang hingga barang dan bagasi, sesuai standar keamanan penerbangan.

Kepala Bandara DEO Tegaskan Tak Terlibat

Kepala Bandara DEO Sorong, Asep Soekarjo, menegaskan bahwa penunjukan mitra ground handling adalah ranah bisnis antar perusahaan (business to business) dan tidak ada keterlibatan pihak bandara.

“Ini murni urusan Lion Air dengan mitra yang mereka tunjuk. Tugas saya hanya memastikan keamanan dan kelancaran operasional penerbangan. Tidak ada campur tangan bandara dalam keputusan tersebut,” tegas Asep.

Ia juga menyatakan siap menerima sanksi bila terbukti terlibat.

“Silakan dibuktikan kalau memang ada keterlibatan saya. Fakta hukum yang akan berbicara. Namun, sekali lagi, ini sepenuhnya keputusan bisnis Lion Air,” pungkasnya.

Dengan bergantinya mitra ground handling ini, diharapkan kualitas layanan Lion Air di Sorong semakin meningkat, serta membuka lebih banyak lapangan kerja bagi tenaga lokal Sorong. (Oke)

Komentar