Bergerak Maju Untuk Indonesia Ala Telkomsel dan Jurnalis Sorong

1. Nyaris Putus Sekolah Karena Nunggak 1 Tahun

Keluarga pertama yang didatangi adalah Keluarga Ibu Kusnia Runggeari dan Bapak Librek Runggeari yang beralamat di jalan Pendidikan Kota Sorong. Memasuki lorong Maesa depan SMK Negeri 1 Sorong rumah mereka tidak sulit untuk ditemukan. Rumah barak kos berukuran 4 x 3 meter itu menjadi saksi perjuangan Librek dan Kusnia membesarkan kedua putrinya, Ria Runggeari dan Putri Runggeari.

Ria kini sedang mengenyam pendidikan Sarjananya di Universitas Terbuka dengan beasiswa bidik misi. Ia kini menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan sayur mayur di Jalan Frans Kaisepo kilo meter 8, karena sang Ayah sejak pindah ke Sorong beberapa tahun lalu terkena penyakit diabetes. Kakinya mengalami pembengkakan dan sulit untuk berjalan.

Ia juga kewalahan membayar biaya pendidikan adiknya yang duduk dibangku SMA. Tahun ini Putri sudah kelas 12 di SMA Advent dan bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun cita-citanya itu harus ia kubur untuk sementara waktu karena harus menanggung beban moril antara meneruskan sekolah atau berhenti sekolah, karena beban hutang 12 bulan SPP. “Ini saja kami belum mengambil raportnya Putri karena belum bayar SPP nya setahun lalu. SPPnya perbulan 225 ribu rupiah. Uang dari mana buat membayar sekolah, jika untuk kehidupan sehari-hari saja kami masih kekurangan. Karena hanya berharap dari menjual sayuran,” tutur Kurnia menahan tangis.

Sedangkan Librek, mengisahkan perjalanan hidupnya. Ia mengatakan semasa muda, Putra asal Serui itu mengadu nasib merantau di luar Papua, tepatnya di Pulau Sumatera. Dari Sumatera Ia kembali merantau di Jakarta hingga bertemu Kusnia. Bertahun-tahun hidup di rantau, Librek akhirnya memutuskan pindah ke Sorong karena anak pertamanya berhasil masuk Perguruan Tinggi dengan beasiswa.Berharap hidup lebih baik di Sorong yang menjanjikan kebaikan buat masyarakat asli Papua seperti dirinya, ternyata hanya impian. Karena Librek merasakan kesulitan sama dengan warga lainnya. Ia bersama keluarga bersyukur atas bantuan yang diberikan FJPI dan Telkomsel Sorong yang dapat meringankan beban hidup keluarganya, terutama segera melunasi utang anaknya di Sekolah.

Komentar