SORONG,- Satuan Korem 181/Praja Vira Tama menggelar sosialisasi bimbingan dan komunikasi terkait Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) untuk mencegah terjadinya konflik sosial yang sering kali terjadi pada masyarakat Kota Sorong, yang berlangsung di aula Kodim 1802 Kasuari, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (14/10/21).
Dalam kesempatan tersebut Kasrem 181/PVT, Kolonel Arm. Immer Hotma Partogi Butarbutar kepada Sorongnews.com mengungkapkan, kegiatan AGHT merupakan arahan dari pusat dan tidak hanya dilaksanakan pada daerah Papua atau Papua Barat, namun di seluruh Indonesia.
“Awal tahun itu program ini dilaksanakan di Indonesia bagian barat dan sekarang giliran di Timur,”ungkap Kosrem.
Ia mengatakan, tujuan utama diadakan kegiatan AGHT tersebut karena telah menjadi program utama dari angkatan darat untuk membina masyarakat, khususnya daerah Papua Barat agar masyarakat mempunyai kepedulian terhadap hal-hal yang sensitif atau yang dapat menimbulkan konflik.
Metode yang digunakan dalam kegiatan AGHT adalah dengan cara berdiskusi dengan narasumber yang profesional dalam bidangnya masing-masing sehingga pembangunan di wilayah Papua Barat dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.
“Contoh kasus konflik sosial seperti rasisme yang terjadi pada 2019 lalu hingga kita harus mencari tahu bagaimana persiapan masyarakat karena tidak semua orang tahu hingga perlu untuk didiskusikan,” terangnya.
AKP Laode Samsir yang merupakan perwakilan dari polres Sorong Kota, memberikan materi terkait konflik serta cara mengatasinya, Laode Samsir mengatakan konflik telah berada disaat manusia masih dalam kandungan, baik berupa konflik drama, bahkan konflik yang memiliki wujud.
Adapun sumber-sumber konflik yakni masalah kewenangan, kekuasaan, sumberdaya dan fisik.
Dikatakannya konflik sering kali terjadi karena adanya perbedaan atau kurang komunikasi serta perbedaan persepsi antara masyarakat sehingga memunculkan sumber konflik.
Sementara itu Kolonel Yudi Pranoto selaku Ketua tim Binkom AGHT Menjawab pertanyaan dari Salah satu penanya terkait penyediaan ruang bagi anak Asli Papua untuk menjadi Abdi Negara, Yudi mengatakan, Angkatan darat telah menyediakan ruang untuk membina putra daerah sehingga angkatan darat dalam satu tahun melakukan dua kali seleksi Prajurit atau Tamtama serta dalam satu tahun berikutnya disiapkan ruang untuk menyeleksi calon Bintara dan bulan Oktober ini juga terdapat penerimaan perwira TNI AD, hingga ini merupakan ruang yang besar untuk para putra daerah untuk mengabdi kepada bangsa.
Dalam kegiatan AGHT tersebut melibatkan Mahasiswa dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan panitia AGHT Korem 181/PVT dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19. (Fatrab/Oke)
Komentar