Baru dibentuk 2 Bulan, Komunitas ini Jadi Tuan Rumah, Tanam Seratus Pohon Mangrove

SORONG,- Ecodefender Kota Sorong bersama dengan jaringan komunitas melakukan edukasi tentang penanaman pohon, serta edukasi dampak sampah bagi masyarakat yang berlangsung di Kelurahan Rufei, RT 02 RW 05 Distrik Sorong Barat Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (4/6/22).

Ketua inisiator Komunitas Manbri bahari (Komanba) Matheos Rayar kepada sorongnews.com menceritakan awal mula digagasnya komunitas Komanba. Dimana nama dari komunitas ini diambil dari pekerjaan orang tua mereka yakni rata-rata sebagai nelayan, dan juga bertempat tinggal di pesisir pantai.

“Karna kita punya orang tua kerja di laut, jadi kita anak-anak ini harus tau bagaimana cara jaga laut, akhirnya duduk diskusi, cerita-cerita dan terbentuklah kelompok atau komunitas Komanba supaya mempermudah komunikasi dengan teman-teman komunitas yang lain,” ungkapnya.

Jika dilihat, umur dari komunitas Komanba sendiri sambung Matheos, terbilang cukup baru yakni dibentuk sejak 30 April 2022. Menurutnya secara umur manusiawi tentu tidak dapat berjalan. Namun semenjak dibentuknya komunitas Komanba ini mereka terus menerus berkomunikasi dengan para komunitas lain untuk bekerja sama menjelang hari lingkungan hidup, seperti penanaman pohon mangrove, edukasi dampak daripada sampah dan lainnya kepada masyarakat setempat.

“Kami bersyukur karna diminta sebagai tuan rumah memperingati hari lingkungan hidup, ada bersih-bersih dan juga penanaman pohon mangrove,” terang Matheos.

Dikatakannya komunitas Komanba ini diikuti oleh orang tua, para remaja dan anak-anak. Yang mana dilakukan secara swadaya seperti kumpul di rumah salah satu masyarakat, maka mereka yang menyiapkan air panas. Dan hal tersebut juga menjadi sebuah semangat bagi komunitas Komanba ini.

“Kami hampir setiap Minggu dan Sabtu itu ada bersih bersih, dan anak-anak ini sering mandi di pantai kalau air laut surut mereka suka cari kepiting. Kalau air laut pasang mereka cari ikan dan mandi-mandi, nah aktivitas ini yang kami jaga supaya laut bersih ada ikannya dan anak-anak bisa menikmati air laut yakni mandi,” urainya.

Matheos pun berharap, kiranya dengan penanaman pohon mangrove ini dapat mengurangi gelombang laut dan abrasi. Mengingat mereka menempati daerah pesisir pantai yang berpotensi jika cuaca sedang buruk.

Sebelum melakukan penanaman BKSDA Propinsi Papua Barat memberikan edukasi tentang penanaman pohon mangrove.

Kegiatan semakin meriah ketika BEM Fakultas Kedokteran Unipa memberikan edukasi bahaya sampah bagi kesehatan, terlihat masyarakat sangat antusias mengikuti materi hingga selesai.

“Volume sampah di Kota Sorong terus meningkat, maka harus segera ditangani agar tidak semakin banyak,” Ungkap Yusuf Hermawan Ketua Bem UNIPA.

Menurut senior Ecodefender Kota Sorong Hilda Patihani, kegiatan tersebut akan terus berlanjut dan juga menjadi awal kepedulian komunitas peduli lingkungan di Kota Sorong.

Kegiatan memperingati hari lingkungan hidup diikuti oleh komunitas Komamba, Kampus Victory, Fakultas Unipa, GMKI, Bank Sampah, Pam Jerli, Komahi Unimuda, Perpusling Agape, Patriot Sorong Raya, Maganaan Misool, Kebun Kompipa, dan Sorong Peduli Sampah.

Kegiatan diakhiri dengan pembersihan setiap area rumah masyarakat setempat, dan penanaman pohon mangrove sebanyak seratus pohon secara bersama-sama. (Fatrab)

Komentar