SORONG, – Bunyi kentongan bel bergema di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sorong tepat pukul 10.00 WIT diikuti suara sirene yang mengaung. Pegawai dan karyawan TBBM yang sedang beraktifitas kemudian berhambur lari keluar gedung. Mobil tangki BBM yang berada di depot pengisian bergegas keluar depot dengan segera menuju lokasi yang aman. Dari salah satu handy talky security setempat diketahui bahwa ada kebocoran di tangki nomor 6 depan TBBM hingga menyebabkan kebakaran. Bukan hanya di tangki nomor 6, ternyata kejadian kecelakaan juga terjadi di dermaga Pertamina. Kapal Tangker yang memuat minyak, terjadi kebocoran hingga menumpahkan BBM ke laut.
Sejumlah pegawai Healthy, Safety, Security dan Environmental (HSSE) berlari tertib menyebarangi jalanan umum memasuki lokasi tangki sebagai salah satu objek vital negara. Dengan sigap mereka menyiapkan selang air untuk memadamkan api. Sayangnya api terus membesar hingga menyebabkan satu orang personil luka ringan dan satu orang luka parah. Tim HSSE kemudian meminta bantuan pemadam kebakaran Kota Sorong untuk membantu memadamkan api dan ambulance RS Pertamina.
Sesuai dengan struktur Organisasi Keadaan Darurat, tim OKD dengan sigap membuka Puskodal FT Sorong dan Puskodal Regional Papua Maluku guna memantau segala proses mitigasi dan pemantauan keadaan darurat. Segenap tim yang terdiri dari tim gabungan berupaya menanggulangi kebakaran menggunakan foam chamber dan water springkle tangki, serta menggunakan fire brigade. Sementara itu peralatan LLP dari marine berupa tugboat, oil boom, oil dispersant dan oil skimmer digunakan sebagai penanganan awal, operator HSSE segera menutup intermediate oil catcher dan melokalisir ceceran serta melakukan pembersihan tumpahan minyak dilaut dan melakukan evakuasi.
Kejadian yang begitu cepat itu membuat semua personil harus siaga, sigap dan cekatan dalam melekasanakan tugas masing-masing. Petugas HSSE bekerja cermat dan cepat agar semua personil aman dan tuntas menyelesaikan masalah kebakaran tersebut.
Satu personil luka parah kemudian ditangani petugas medis dilapangan, usai dilakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, personil kemudian dievakuasi menggunakan ambulance dan dilarikan ke RS Pertamina Sorong.
Sekitar hampir sejam, api kemudian berhasil dipadamkan. Selang beberapa waktu, pimpinan Pertamina melakukan jumpa pers dengan sejumlah media untuk melakukan klarifikasi dan informasi terkini seputar kejadian tersebut.
Beruntungnya, kejadian tersebut merupakan bagian dari simulasi latihan penanggulangan keadaan darurat yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga SH C&T Regional Papua Maluku di Fuel Teminal Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (16/9/21).
“Kejadian darurat dapat terjadi kapan pun juga. Latihan OKD kali ini dilaksanakan guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung yang dimiliki untuk menunjang penanggulangan keadaan darurat, dan menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando antarunit dan instansi sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Penanggulangan Keadaan Darurat yang berlaku di Fuel Terminal Sorong” terang Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Regional Papua- Maluku, Edi Mangun.
Edi mengatakan, latihan ini merupakan latihan simulasi pertama yang menggunakan virtual meeting dengan melibatkan kantor region di Jayapura
“Di Kesempatan kali ini simulasi yang dilakukan cukup lengkap, mengingat adanya alur koordinasi sampai ke kantor region. Pada simulasi kali ini juga dilakukan skenario penanganan pasca kejadian, meliputi penanganan terhadap korban sampai dengan pengondisian korban dalam perawatan dan penanganan terhadap media (media handling). Diharapkan melalui latihan ini, masing-masing fungsi di unit operasi dapat menguji, melatih, dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam rangka penanggulangan keadaan darurat yang ada,”ujar Edi.
Ditambahkan olehnya bahwa Pertamina senantiasa mengedepankan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan energi yang ada. Sehingga untuk itulah latihan semacam ini dilakukan, guna memastikan kesiap-siagaan dalam menanggulangi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi agar tidak menghambat proses pendistribusian energi bagi masyarakat.
Simulasi ini dilakukan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker dan Pertamina juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat ini khususnya kepada aparat kepolisian, TNI, Tim Damkar, KSOP, Rumah Sakit Pertamina Sorong. (Oke)
Komentar