Antisipasi Banjir di Sungai Maruni, 56 Warga Binaan Lapas Sorong Kerja Bakti

SORONG,- Sebanyak 56 warga binaan lapas kelas IIB Sorong melakukan bakti sosial sepanjang jalan Sungai Maruni, Kilometer 10 Masuk Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (8/07/22).

Aksi tersebut dilakukan guna menindaklanjuti pertemuan bersama dinas lingkungan hidup, sekaligus memberikan edukasi kepada para warga binaan, serta melatih mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan ketika bebas nanti.

____ ____ ____ ____

Saat dijumpai sejumlah awak media, kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Sorong Gustaf N.A Rumaikewi mengatakan, Bakti sosial kali ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan bersama dinas lingkungan hidup beberapa hari lalu.

“Hari ini kami melakukan bakti sosial berupa kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Hal ini untuk menindaklanjuti pertemuan kami dengan dinas lingkungan hidup, terkait dengan genangan banjir yang diakibatkan oleh tumpukan sampah dan lain-lain,” ungkapnya.

Dikatakan KA Lapas kelas IIB Sorong beberapa waktu lalu, mereka telah melakukan kegiatan yang fokusnya kepada fasilitas umum, seperti pembersihan puskesmas, kelurahan dan distrik seputaran Malanu selanjutnya rumah sakit Selebe Solu. Hal tersebut dilakukan mengingat dalam masa COVID-19 setiap pergerakan dibatasi.

“Jadi kami hari ini ada 80 lebih yang terbagi dalam warga binaan lapas sebanyak 56 dan petugas 30 lebih dan sesuai dengan koordinasi dari dinas lingkungan hidup serta Distrik Sorong Utara bakti sosial difokuskan sepanjang jalan Sungai Maruni Kilometer 10 Masuk,” tandasnya.

Ditambahkan Gustaf Lapas Kelas IIB Sorong tetap membangun kerjasama dengan dinas lingkungan hidup, Distrik dan kelurahan sekitarnya, untuk membantu tanggap bencana. Apalagi sebagian area di Kota Sorong Papua Barat, jika adanya hujan deras air pun meluap dan terjadilah banjir tentu membuat resah, masyarakat dan pengendara motor maupun mobil yang melintasi area tersebut.

“Saya tadi lihat sendiri memang banyak ranting -ranting kayu, plastik plastik yang menghambat jalannya air akhirnya tidak ada pergerakan air. Saya minta kepada masyarakat harus bisa tanggung jawab dalam pengendalian sampah, dan pemerintah terkait untuk memperhatikan setiap parit karena akan menjadi cekungan, disekitar kawasan Mall Jupiter dan sepanjang jalan sungai Maruni Kilometer 10,” himbaunya.

Menurut Gustaf terjadinya cekungan juga diakibatkan oleh pengunaan air tanah yang berlebihan, sehingga tumpukan bangunan dibeberapa tempat terlihat turun, hal tersebut membuatnya meminta agar kedepannya adanya regulasi dari pemerintah untuk mengatur penggunaan air tanah.

Sementara itu, Dinas lingkungan hidup juga memberikan berbagai peralatan serta mobil pengangkut sampah guna mengambil tumpukan sampah yang telah disatukan oleh para warga binaan lapas kelas IIB Sorong

Pantauan media ini, warga binaan lapas kelas IIB Sorong sangat antusias dalam membersihkan setiap parit sepanjang jalan Sungai Maruni Kilometer 10 Masuk Kota Sorong, Papua Barat. (Fatrab)

Komentar