SORONG, PBD – Aktivis Perempuan Papua, Lea Klasjok menanggapi langkah MRPBD yang akan kembali berupaya melaporkan KPU PBD ke PTUN Jakarta, seperti pemberitaan salah satu media lokal di Sorong.
Ditemui, Rabu (23/10/24), Lea mengatakan bahwa upaya untuk tidak meloloskan Pasangan Calon (Paslon) Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw (ARUS) dengan menggugat KPU PBD sudah kalah ditingkat Bawaslu hingga PTTUN Manado.
“PTTUN Manado sudah jelas-jelas AFU dan Pak Petrus menang karena bapak AFU dan Petrus Kasihiw asli dari rahim perempuan Papua. Saya Pertegas kepada Pokja perempuan MRP agar ada fungsinya buat perempuan Papua. Pokja perempuan bukan dilahirkan untuk politik tapi menyelamatkan generasi perempuan Papua. Pokja perempuan harus netral tidak boleh sangkut paut dengan politik, “tegas Lea.
Ia mengatakan bahwa sejak dilantik, Pokja perempuan harusnya bekerja untuk menyelamatkan perempuan Papua yang hidup terlantar bukannya ikut intervensi sampai Pilkada terkait Paslon ARUS.
“Jelas-jelas AFU mamanya perempuan Moi Maya itu tidak bisa dipungkiri. Kami perempuan Moi pertegas bahwa AFU dilahirkan oleh perempuan Moi Maya. Dewan adat juga sudah akui itu. Jadi Pokja sekali lagi fokus, jangan sibuk di Pilkada tapi sibuk urus perempuan Papua yang belum sejahtera. Fokus bagaimana selamatkan generasi perempuan Papua,” tegas Lea.
Ia berharap, MRP sebagai lembaga adat lebih fokus kepada kinerja sebagai lembaga adat ketimbang mengurus Pilkada yang menguras tenaga, pikiran dan materi. (Oke)
Komentar