SORONG,- Jajaran PLN UP3 Sorong melakukan konferensi pers via zoom meeting di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (12/7/21).
Manager PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait pemadaman listrik pada Minggu (11/7/21). Dalam keterangannya awalnya, Ia mengucapkan permohonan maaf terkait pemadaman pada hari Minggu yang tidak direncanakan. Sehingga menghambat aktifitas warga Sorong Raya.
Adapun kronologi pemadaman yaitu dimulai pukul 07.44 WIT terjadinya gangguan pada sistem jaringan 20 KV di Kabupaten Sorong, dimana proteksi tidak maksimal hingga menyebabkan Black Out atau padam menyeluruh.
“Upaya PLN melakukan transmisi dan switchyard 150 KV beberapa kali menyala, kami mencatat terjadi pukul 09.00, pukul 15.00 dan pukul 21.00 namun gagal masuk. Selain setting parameter yang belum sesuai, kegagalan atau gangguan pembangkit juga menjadi kendala,” terangnya
Dimana pada PLTM MPP Sorong 50 MW dari lima unit mesin, mesin unit 4 gagal masuk sehingga pengalihan daya menyebabkan mesin mengalami beban yang sangat tinggi akibat pengaktifan daya mesin unit 4.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi padam tidak terencana yang meluas kembali, PLN akan melakukan upaya berupa kecepatan recovery dari kondisi Black Out dengan Inprv Black Start Unit serta melakukan Re – setting proteksi sehingga bisa bekerja dengan kestabilan yang baik.
“Kami menegaskan bahwa pemadaman kemarin adalah murni gangguan peralatan dan tidak terencana. Pemadaman bukan karena sangkut-pautnya dengan liga besar pada saat itu sehingga berdampak pada pelemparan kantor kami. Sekali lagi ini murni gangguan peralatan dan sistem,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi perbaikan mesin pada unit 4, tim PLN bekerjasama dengan PLN Papua Barat akan melakukan percepatan dengan mencoba spare part mesin yang diketahui berasal dari Eropa dengan spare part serupa.
“Mesinnya memang dari luar ya, jadi kalau menunggu spare part dari negara asalnya mungkin akan memakan waktu lama. Jadi antisipasinya, kami akan coba spare part mesin serupa yang ada di wilayah Timur Indonesia. Semoga bisa lekas diperbaiki sehingga tidak memburuk nantinya. Kami juga akan melihat beban puncak pada pukul 5 sore sampai 8 malam ini. Semoga bisa mensuplai daya yang ada,” harap Adi. (Riq)
Komentar