Seribu Warga Serbu Pos Vaksinasi di Pasar Ikan Jembatan Puri

 

SORONG, – Vaksinasi ditempat tak biasa dilakukan oleh Komando Armada III Wilayah Timur Indonesia di Kota Sorong, Papua Barat.

Menyisir masyarakat maritim khususnya yang berada di pesisir dan kepulauan, Personil Armada III, Lantamal XIV, Pasmar 3, dibantu TNI AD dan Kepolisian melakukan vaksinasi massal di Pasar Ikan, Jembatan Puri, Kota Sorong, Papua Barat, Selasa(6/7/21).

Usai meninjau proses vaksinasi, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Wilayah Timur, Laksmana Muda TNI Irvansyah mengatakan bahwa serbuan vaksin masyarakat Maritim merupakan instruksi dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono sesuai Perintah dari Presiden RI Joko Widodo.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan vaksinasi secara masif di seluruh Indonesia yang dilaksanakan oleh TNI AL merupakan bagian dari target dari Presiden Joko Widodo yakni Satu Juta vaksin setiap harinya.

“Antusias warga Sorong khususnya wilayah maritim, pesisir dan kepulauan sangat tinggi. Terbukti hari ini 1.000 orang yang mendaftar bahkan tadi sebagian tidak bisa mendaftar karena terbatas dan dipersilahkan datang untuk vaksin besok, Rabu (7/7). Bahkan tidak menutup kemungkinan akan kita buka tiap hari pos-pos pelayanan vaksin, jika stok vaksin masih ada,” terangnya.

Ia berharap kolaborasi TNI AL, TNI AD, Polisi dan pemerintah Daerah dalam mewujudkan vaksinasi untuk semua dapat terus terlaksana hingga persediaan stok vaksin Papua Barat habis total.

 

Seorang peserta vaksin, Sadirudin H. Ahmad Ghazali pria 63 tahun usai divaksin menuturkan bahwa alasan Ia meluangkan waktunya untuk berpatisipasi dalam vaksinasi massal yakni untuk mengantisipasi penyebaran COVID 19 yang dapat menyerang terhadap imun tubuh.

Selain itu ia mengungkapkan bahwa kesadaran terhadap COVID ini tergantung dari pribadi masing-masing.

Kemudian Sadirudin menjelaskan bahwa setelah Ia divaksin untuk pertama kalinya belum merasakan efek pasca vaksin.

“Kalau mati semua pasti akan mati, tapi tidak tahu kapan mati. Ini hanya Ikhtiar (usaha) untuk mengikuti anjuran pemerintah. Pastinya baik bagi warganya,” terang Sadarudin.

Sementara peserta lainnya, Sokrates Duwiri yang bekerja di Pulau Dok mengaku terpaksa mengikuti vaksinasi karena syarat wajib dari perusahaan tempat Ia bekerja.

“Sebenarnya Saya tidak mau vaksin, karena Saya ada riwayat maag dan darah tinggi. Tapi diwajibkan dari perusahaan untuk datang. Nanti mau lihat apakah bisa atau tidak oleh dokter,” terang Duwiri sebelum vaksin. (Jharu/Oke)

Komentar