Diterjang Perubahan Iklim dan Pandemi, Berikut Keluh Kesah Petani Melon

 

SORONG,- Perubahan Iklim yang menerjang wilayah kabupaten Sorong serta masa Pandemi COVID-19, mengakibatkan petani melon mengalami gagal panen dan kerugian yang cukup signifikan.

Kepada sorongnews.com Selasa (15/6/21) Imam Ashari pria 45 tahun tersebut menuturkan kondisi cuaca yang kurang bersahabat dalam proses menanam tanaman melon membuat buah Melon yang siap panen membusuk, dimakan ulat dan timbul jamur, sehingga mereka harus merugi puluhan juta rupiah.

Ashari mengungkapkan bahwa cuaca di wilayah Sorong saat ini terjadi tidak menentu, terkadang yang terjadi di periode sebelumnya akan berbeda dengan tahun berikutnya.

Ia mengungkapkan bahwasanya dengan cuaca yang tidak menentu ini akan berdampak signifikan terhadap hasil panen yang ditimbulkan di kemudian hari dan sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan.

Dalam proses pembibitan, penyemaian sampai penanaman melon yang sering Ia lakukan seringkali gagal karena curah hujan yang besar dan tidak menentu disertai angin kencang.

Setahun terakhir Ia mengalami gagal panen sebanyak 3 kali dan ditambah gagalnya proses pembibitan dan penyemaian yang Ia lakukan bersama rekannya. Pembibitan yang dilakukan hampir 75 persen gagal selama setahun terakhir.

Ashari mulai merintis penanaman melon di Sorong kurang lebih 4 tahun dan untuk harga melon untuk wilayah sorong ini terbilang stabil dikisaran Rp8.000 – Rp10.000perkilonya.

“Kendala yang terjadi saat ini adalah dalam proses pembibitan. Sehingga Saya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten untuk membangun sektor pertanian buah melon ini,” harapnya. (Jharu)

Komentar