SORONG, PBD – Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong dalam usahanya menghadirkan program doktoral (S3) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di lingkungan kampus dengan julukan ‘Kitorang Punya’ itu.
Hal ini disampaikan Perwakilan Diktis Kemenag RI Rusdi Ahmad, M.A disela-sela pelaksanaan evaluator lapangan bertempat di Lantai 2 Gedung Perpustakaan Digital IAIN Sorong, Kamis (20/2/25).
Dikatakannya bahwa, secara kelembagaan Diktis Kemenag RI senantiasa mendukung penuh perguruan tinggi yang berupaya membuka program doktoral S3 guna mencetak lebih banyak guru besar, salah satunya dalam bidang keagamaan Islam.
“Kami sangat mensupport perguruan tinggi yang membuka prodi doktoral S3, karena ini akan mendukung lahirnya guru besar-guru besar baru di bidang Pendidikan Agama Islam,” ujar Perwakilan Diktis Kemenag RI Rusdi Ahmad, M.A.
Dijelaskannya bahwa, pembukaan program S3 ini merupakan langkah penting dalam memajukan pendidikan tinggi agama Islam di tanah Papua.
“Untuk membuka program S3, IAIN Sorong telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh regulasi, termasuk ketersediaan dosen yang memiliki kualifikasi yang memadai dan sudah berstatus lektor kepala,” jelasnya.
Tak hanya itu, diakuinya aspek sarana dan prasarana juga mendapat dukungan luar biasa dari Kemenag pusat, terutama dalam hal fasilitas pendidikan yang terus ditingkatkan.
“Kami menekankan pentingnya kerjasama internal dari IAIN Sorong, termasuk dari pascasarjana, rektorat dan dosen-dosen yang telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mendukung penuh kehadiran program S3 ini,” ucapnya.
Diterangkannya bahwa, dukungan dari berbagai pihak diharapkannya dapat mempercepat pengembangan program S3 sekaligus menciptakan atmosfer akademik yang kondusif.
“Saya menyarankan agar program studi ini memiliki kekhasan atau distingsi, mengingat kondisi unik yang dimiliki oleh Sorong yang dikelilingi oleh masyarakat dengan latar belakang agama dan budaya yang beragam, salah satu contoh kekhasan tersebut adalah kajian tentang Papualogi, yang menurut saya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi publik dan masyarakat sekitar” terangnya.
Ia turut mengapresiasi kehadiran mahasiswa internasional dari Papua New Guinea (PNG) yang diakuinya memberikan nilai tambah dan membuka peluang internasionalisasi bagi IAIN Sorong.
“Program S3 ini diharapkan tidak hanya menjadi milik masyarakat lokal, tetapi juga dapat menarik perhatian mahasiswa dari luar negeri,” imbuhnya.
Dirinya berharap, kedepannya kampus hijau IAIN Sorong terus melahirkan inovasi sekaligus memperluas kerjasama internasional serta mengembangkan program-program studi lain yang relevan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan dijenjang perguruan tinggi.
“Dengan adanya program doktoral ini, IAIN Sorong diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan tinggi yang unggul dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional serta menjadi solusi pendidikan yang lebih mudah diakses bagi masyarakat Papua dan wilayah Indonesia Timur,” tandasnya. (Jharu)
Komentar