MAYBRAT, PBD – Moment menyambut natal 25 Desember 2024 menjadi hari bersejarah bagi warga masyarakat di Kampung Imsun, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Pasalnya, 64 warga pengungsi kembali memeluk tanah air, dan ada di bawah kibaran bendera merah putih.
Bendera merah putih ini diserahkan langsung oleh Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo, S.IK.,M.AP dan Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Vincente Campana Baay, S.IP kepada warga di Maybrat Senin (23/12/24)
Hal ini menjadi simbol bahwa kembalinya para pengungsi ke pangkuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Dengan kembalinya ke NKRI, tampak tangis haru pun terlihat di wajah para warga yang selama ini hidup pada ketidak pastian. Begitu juga dengan keluarga yang selalu menunggu kepulangannya. Doa syukur dan pujian-pujian yang dikumandangkan guna mengucap rasa syukur dan juga memperkuat semangat kebersamaan.
Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo dalam arahannya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang sudah turut mendukung proses pengembalian para pengungsi tersebut. Tak hanya kembali ke halaman saja, namun juga menyatakan sikap untuk NKRI.
“Kehadiran kita disini menunjukkan bahwa, Papua adalah bagian terpenting dari NKRI. Langkah dari saudara-saudara kita untuk kembali adalah awal kehidupan yang lebih baik,” kata Gatot.
Hal senada disampaikan Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Bernard Ramandey bahwa pentingnya menjaga perdamaian dan merangkul semua pihak untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Kembalinya warga pengungsi adalah hasil kerja sama semua yang mengedepankan pendekatan humanis dan dialog dan ini kemenangan bersama.
Sementara itu, Pj Bupati Maybrat, Vincente Campana Baay menyampaikan komitmennya pemerintah daerah untuk mendukung reintegrasi para warga.
“Kami akan memastikan warga yang kembali mendapatkan perhatian dan dukungan agar mereka dapat hidup dengan layak serta berkontribusi dalam pembangunan di daerah ini”, tuturnya.
Kapolres Maybrat, Kompol Ruben O. Kbarek, S.IK mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kedamaian dan persatuan.
“Kita semua adalah bagian dari keluarga besar NKRI. Mari kita bergandengan tangan untuk membangun Maybrat menjadi tempat yang damai dan sejahtera,”.ajaknya.
Di sela-sela agenda tersebut, masyarakat di Kampung Imsun juga menerima bantuan sembako. Bantuan ini menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang kembali sekaligus mendukung untuk memulai kehidupan yang baru.
Pengungsi yang kembali mengaku merasa lega bisa pulang ke tanah kelahiran mereka. Harapannya juga, kembalinya 64 warga ini menjadi momentum bagi masyarakat lainnya untuk mempererat persatuan dan kebersamaan dalam membangun Papua yang damai dan sejahtera. (Valdo)
Komentar