Kadispora PB Sebut Pengurus NPCI Disabilitas Tapi yang Ribut yang Normal : Itu Salah !!

MANOKWARI, PAPUA BARAT – Diduga ribut soal dana Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII sekelompok oknum yang mengatasnamakan NPCI Papua Barat, melakukan aksi protes dan memalang jalan dengan tumpukan sampah di Manokwari Papua Barat, Kamis (26/9/24).

Mereka menuntut pemerintah provinsi Papua Barat segera mengalokasikan anggaran untuk Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah.

Aksi tersebut ditanggapi serius oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Hans Lodewik Mandacan, yang ditemui disela-sela Rapat Paripurna DPR, Kamis (26/9/2024) sore.

Hans mengatakan ada kekosongan pimpinan pada NPCI Papua Barat periode 2020-2025. Bahkan organisasi NPCI Papua Barat kala itu mengalami kevakuman.

Lebih lanjut ditegaskannya bahwa, pucuk pimpinan NPCI harus di jabat oleh disabilitas.

“Sebenarnya kalau dua kepengurusan, tidak ada. Jadi NPCI 2020-2025 ketuanya sudah meninggal, jadi NPCI ini disabilitas yang pimpin, bukan yang normal. Yang ribut semua ini kan normal, sudah tentu salah,” tegas Hans Lodewik Mandacan.

Bahkan kata Lodewik, ada upaya menindaklanjuti kekosongan pimpinan NPCI Papua Barat, namun ditolak oleh NPCI Pusat dengan alasan utamanya adalah nama yang diajukan sebagai calon pimpinan NPCI Papua Barat tidak berasal dari kaum Disabilitas.

Sehingga NPCI Pusat mengeluarkan Surat Keputusan penunjukan bagi Benone Rahaor untuk menjalankan roda organisasi NPCI Papua Barat.

Dalam surat keputusan itu, sebagai Pelaksana Tugas Ketua NPCI Papua Barat, Benone Rahaor diperintahkan untuk melakukan rekrutmen Atlet untuk mengikuti Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah. Setelah itu, melakukan pembentukan kepengurusan di tingkat Kabupaten/Kota.

“Setelah kekosongan pimpinan NPCI, kemudian mereka usulkan ke pusat. Tapi yang diusulkan itu normal, sampai dua kali di tolak NPCI Pusat. Maka NPCI Pusat keluarkan SK penunjukan Pelaksana Tugas kepada Benone Rahaor,” terangnya lagi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat itu juga mengatakan, koordinasi ditingkat pemprov sudah dilakukan. Bahkan Biro Organisasi Setda Papua Barat mengakui keabsahan dari SK Penunjukan NPCI Pusat kepada Benone Rahaor. Dengan demikian, Benone Rahaor yang bertanggungjawab untuk re-organisasi NPCI Papua Barat hingga ke Kabupaten/kota.

“Setelah berkoordinasi dengan Biro Organisasi, mereka sampaikan bahwa SK penunjukan dari NPCI Pusat yang berlaku,” pungkas Kadispora.

Disinggung terkait anggaran untuk keberangkatan atlet disabilitas ke Peparnas XII di Solo, Hans mengaku telah dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah.

“Hari ini sudah penutupan paripurna APBD Perubahan, semoga bapak Sekda segera merealisasikan anggaran untuk teman-teman NPCI Papua Barat berangkat,” tutup Lodewik. (Rolly)

Komentar