KABUPATEN SORONG, PBD – Anggota DPD RI Dapil Papua Barat, Sanusi Rahaningmas resmi dinonaktifkan sementara dari kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU).
Hal ini diungkapkan Senator Papua Barat itu usai menghadiri peringatan Harlah NU ke-101 sekaligus Pelantikan Majelis Wilayah Cabang (MWC) dan Ranting NU Se-Kabupaten, bertempat di halaman Sekretariat PCNU Kabupaten Sorong, Sabtu (27/1/24).
“Ya termasuk saya. Saya juga pengurus NU di Kota Sorong, saya juga dinonaktifkan, karena memang itu betul, artinya supaya kita bergerak itu tidak membawa nama NU,” ungkap Anggota DPD RI Dapil Papua Barat, Sanusi Rahaningmas saat menjawab pertanyaan wartawan terkait status kepengurusan NU, Sabtu (27/1/24).
Dijelaskannya bahwa, dirinya sependapat dan menerima keputusan resmi yang dikeluarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) soal pengurus NU yang bertarung dalam dunia perpolitikan 2024 harus dinonaktifkan sementara waktu.
“Tadi sudah dikatakan, NU tidak kemana-mana, tetapi ada dimana-mana, artinya kalau kita jalan dengan lambang NU dalam berpolitik itu memang sangat naif, sehingga memang saya juga setuju dengan apa yang menjadi kebijakan PBNU, ketika yang masuk bertarung dalam kanca politik harus dinonaktifkan. Termasuk pribadi saya, kami semua dinonaktifkan, artinya dinonaktifkan bukan berarti keluar dari NU bukan, tapi hanya sementara, sehingga kita berkampanye, bersosialisasi itu kita tidak bawa nama NU,” jelasnya.
Dirinya berharap, seluruh pengurus NU yang telah dinonaktifkan, agar bertarung berlandaskan ideologi, tidak saling menjatuhkan, tidak saling menyikut satu sama lainnya, namun saling bergandengan tangan demi mewujudkan pemilu yang sehat.
“Saya berharap, seluruh pengurus NU mari kita bertarung dengan ideologi kita, kita bersahaja, jangan saling menjatuhkan, jangan saling menyikut, tetapi mari kita jalan bareng. InsyaAllah, apapun yang kita lakukan, apapun yang kita perjuangkan, takdir Allah sudah ada, kita sebagai manusia wajib berusaha, berikhtiar dan berdoa, tetapi nasib sudah ditentukan Allah Yang Maha Kuasa,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, meski dinonaktifkan sementara waktu, Sanusi berkomitmen mengorbankan sebagian jiwa dan raga untuk NU, serta memberikan kontribusi dan membesarkan NU dalam berbagai lini.
“Dinonaktifkan ini hanya sementara saja, semenjak dari dulu, jiwa dan raga saya juga sebagian saya serahkan pada NU, dan saya selalu berkontribusi sekecil apapun. Karena saya sadar bahwa, saya adalah warga NU, yang punya kewajiban untuk memberikan kontribusi dan membesarkan NU dalam berbagai lini, tanggungjawab,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua PCNU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri membeberkan bahwa, saat ini NU tetap menjaga netralitas organisasinya, dengan mengambil sikap luar biasa dengan menonaktifkan sementara seluruh pengurus NU yang terjun langsung dalam pertarungan pemilu 2024.
“Maka PBNU mengambil sikap yang luar biasa dimoment luar biasa Pemilu 2024, dengan menonaktifkan seluruh pengurus NU yang terlibat dalam politik, nonaktifkan bukan diberhentikan, besok kalau sudah selesai tanggal 14 Februari 2024, silahkan kembali lagi bersama dengan kita (NU),” beber Ketua PCNU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri.
Diketahui, Sanusi Rahaningmas bertarung dalam merebut kursi legislatif Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan Papua Barat Daya (Dapil PBD).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, selain Sanusi Rahaningmas, terdapat sejumlah nama pengurus NU diseluruh Provinsi Papua Barat Daya telah dinonaktifkan, akibat terjun langsung dalam kanca pemilu 2024 .(Jharu)
Komentar