SORONG, PBD – Sekitar 90 orang lintas profesi dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Kaimana mengikuti orientasi atau pengenalan mengorganisasi komunitas dalam program HIV/AIDS di salah satu hotel Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (13/9/23).
Pelaksana Tugas Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Korlina Haumahu didampingi penanggung jawab program HIV AIDS / TB dr. Mavkren J. Kambuaya memberikan apresiasi kepada Yayasan Tifa Mandiri yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
Sebagai pemerintah, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya mendukung penuh dan siap berkolaborasi dengan LSM atau Yayasan yang sama-sama memiliki tujuan untuk meminimalisir penyebaran HIV/AIDS dan membantu Orang Dengan HIV AIDS (ODHIV) untuk rutin mengkonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV).
Sementara itu Penasehat Yayasan Tifa Mandiri (Yatima), Yanwarpopor didampingi Ketua Yatima Deky Walgiarno mengatakan bahwa unsur penting dalam pendekatan pembangunan kapasitas seperti yang sudah direncanakan adalah penguatan kapasitas manajemen pekerja di lapangan yang dalam hal ini disebut sebagai Community Organizer (CO).
Ia mengatakan kegiatan yang menggandeng Siklus Indonesia itu untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman dan ketrampilan peserta dalam program kegiatan IMS-HIV&AIDS di masyarakat umum.
“Langkah tepat yang diharapkan pada hasil kegiatan ini, agar kegiatan yang melibatkan masyarakat umum dari berbagai latar belakang profesi, dari masyarakat umum, ASN, TNI/Polri, media cetak, online, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh lainnya, dapat terealisasi dengan baik, terutama terkait dengan strategi dasar bagaimana dapat masuk ke masyarakat umum di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya yang memiliki kearifan adat lokal,” ujar Yan.
Yatima sendiri siap berkomitmen mendukung setiap CO yang ada di wilayah kepala burung untuk bersama-sama mengatasi HIV AIDS.
Senior Program Manager
Siklus Indonesia, Budi Eko Siswoyo menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga akan mengupas secara tuntas untuk melihat time line kegiatan, perencanaan kegiatan, pengorganisasian baik dari lembaga maupun ke masyarakat umum, menggerakkan masyarakat beserta komponen program secara masiv, yang akhirnya akan dapat di monitor dan evaluasi bersama untuk menentukan metode kedepannya.
“Harapan kami bahwa setelah kegiatan ini, penanggulangan serta pencegahan di Kabupaten dan Kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya semakin menjadi lebih baik, diantaranya dalam hal penjangkauan kepada masyarakat umum guna mencari kasus, mendampingi serta membantu ODHIV untuk menjalani pengobatan, serta untuk mencari ODHIV untuk mengikuti pengobatan ARV,” harap Budi. (Oke)
Komentar