SORONG, PBD- Kurangnya fasilitas penyakit dalam dan keterbatasan rumah sakit di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, membuat para medis tidak dapat menuntaskan keluhan pasien namun harus dirujuk lagi ke luar daerah.
Guna memecahkan perihal tersebut Ketua Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) PB-PBD, Felix Duwit, menyarankan agar Pemerintah Provinsi segera memfasilitasi peralatan yang lengkap dan rumah sakit bagi para pasien.
“Sebab misalnya kebutuhan pasien gagal ginjal mereka butuh cuci darah hemodialisa sampai hari ini kita di Papua Barat dan Papua Barat Daya belum ada fasilitasnya,” ungkap Feliks Duit, Sabtu (9/9/23).
Dia bilang, PAPDI membutuhkan kehadiran Pemerintah Provinsi agar sama-sama melakukan langkah-langkah percepatan dalam menyiapkan pelayanan-pelayanan bagi penderita penyakit dalam antara lain kemodialisa.
Kemudian lanjutnya, dibidang pelayanan tumor juga belum ada sehingga kalau ada pasien-pasien langsung kami rujuk keluar begitupun dibidang jantung intervensi.
“Kita berharap memang kalau pemerintah daerah menjadikan kami organisasi profesi sebagai mitra dalam perencanaan pembangunan sektor kesehatan, maka kita akan hadir dan memberikan masukan agar langkah-langkah percepatan segera dilakukan,” imbuhnya.
Bebernya, target hanya saja agar tidakada lagi pasien dari Papua Barat dan Papua Barat Daya yang berobat keluar, coba bayangkan kalau pasien itu dari suatu kampung atau distrik sudah ke Ibu Kota/Kabupaten untuk dapat pelayanan bukan dilayani tapi justru kita rujuk keluar.
“Hal ini akan sangat sulit bagi mereka kecuali orang-orang yang kehidupan status sosial ekonominya baik pasti mereka bisa saja keluar daerah, nah kalau masyarakat yang ekonominya pas-pasan bagaimana dengan mereka,” tegasnya.
Sambungnya, Papua Barat Daya untuk sementara belum siap memfasilitasi penyakit-penyakit yang sangat sulit diatasi, namun PAPDI terus mendorong agar Pemprov PBD harus segera mengambil langkah-langkah percepatan agar problem ini segera teratasi.
“Sebab dengan kebijakan Pemprov untuk mempunyai rumah sakit Provinsi, maka terus diharapkan segera menghadirkan rumah sakit agar menyiapkan layanan-layangan yang belum ada yang tingkatnya itu referal sebagai pusat rujuk,’ tandasnya.
Sementara itu, Gubernur PBD Mohammad Musa’ad dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan PBD, Naomy Howay, menuturkan bahwa semua aspirasi dari PAPDI PB-PBD akan dilanjutkan kepada Gubernur terutama rumah sakit dan fasilitas.
Ditambahkan Naomi, semuanya telah diserah nanti akan saya lanjutkan semuanya penyampaian dan harapan organisasi PAPDI, ya kami pun berharap semua bisa segera terealisasi secepatnya terlebih fasilitas dan rumah sakit khusus tangani penyakit dalam agar tidak ada lagi pasien rujuk. (Mewa)
Komentar